Jakarta, MINA – Sekjen Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyebut Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 sebagai momentum strategis untuk mempromosikan pesantren ke tingkat global.
“MQK ini adalah festivalisasi budaya akademik pesantren. Kita ingin acara ini membawa kemaslahatan bagi Indonesia dan dunia,” ujarnya, Rabu (13/8) di Jakarta.
Ia menegaskan pesantren memiliki peran vital dalam kehidupan sosial-politik dan mampu menjadi solusi bagi bangsa.
MQKI juga diharapkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat dan wakaf. Kamaruddin mendorong gerakan Indonesia berwakaf dengan dana abadi pendidikan pesantren sebagai salah satu bentuknya.
Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan
Direktur Pesantren, Basnang Said, menambahkan seleksi peserta tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan berbasis Computer Based Test (CBT) guna meningkatkan transparansi dan efisiensi. Dari 9.886 peserta seleksi, terjaring 35 kafilah provinsi dan 40 kafilah Ma’had Aly.
MQKI 2025 mempertandingkan 20 majelis musabaqah dan dua cabang ekshibisi, termasuk Lalaran Alfiyah dan lomba untuk penyandang disabilitas.
“Kita ingin penyelenggaraan yang berkesan dan bermanfaat,” pungkas Basnang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan