Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen: Liga Arab Tetap Perjuangkan Inisiatif Perdamaian Palestina

siti aisyah - Kamis, 10 September 2020 - 08:49 WIB

Kamis, 10 September 2020 - 08:49 WIB

6 Views ㅤ

Sekjen Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit (Quds Press)

Kairo, MINA – Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan, rencana perdamaian yang termasuk dalam Inisiatif Perdamaian Arab dan diadopsi oleh KTT Arab pada tahun 2002 tetap merupakan rencana dasar yang telah disepakati untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil antara orang Arab dan Israel.

Hal itu disampaikannya dalam sidang ke-154 Dewan Liga Arab  tingkat menteri luar negeri yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (9/9), demikian WAFA melaporkan.

Aboul Gheit menegaskan, perjuangan Palestina akan tetap menjadi subjek konsensus Arab.

“Tujuan yang diinginkan semua negara Arab kita, tanpa kecuali, mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” kata Gheit.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Dia menjelaskan bahwa perdamaian adalah pilihan strategis bagi orang-orang Arab sejak KTT Arab pada tahun 1996.

Ia menegaskan, perdamaian yang dipahami dan diterima masyarakat Arab tidak akan tercapai secara penuh dan komprehensif sebelum rakyat Palestina memperoleh hak-haknya yang sah.

“April lalu Dewan ini menolak rencana aneksasi Israel, dan bahkan menganggapnya sebagai kejahatan perang dan saya memperbarui, dalam hal ini, penolakan total atas aneksasi ini sama sekali,” tegas Sekjen Liga Arab itu.

Ia mengulangi penolakan terhadap rencana atau pengaturan apa pun yang disajikan secara internasional yang akan merusak hak-hak Palestina, atau merugikan status kota Yerusalem.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Ini adalah dasar dari posisi Arab kami, dan ini adalah posisi yang teguh, yang menikmati konsensus, dan didukung oleh keputusan yang dikeluarkan oleh dewan ini serta KTT Arab berturut-turut,” katanya.

Dia juga menunjukkan bahwa hak berdaulat setiap negara untuk menjalankan politik luar negerinya sesuai dengan keinginannya merupakan hak yang tidak dapat disangkal.

“Ini adalah sesuatu yang dihormati dan disetujui Dewan ini, tetapi kami menegaskan pada saat yang sama konstanta tunduk pada konsensus yang tidak boleh dipengaruhi oleh variabel politik atau keputusan berdaulat,” ujar Gheit. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda