Sekjen: Liga Arab Tetap Perjuangkan Inisiatif Perdamaian Palestina

Kairo, MINA – Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan, rencana yang termasuk dalam Inisiatif Perdamaian Arab dan diadopsi oleh KTT Arab pada tahun 2002 tetap merupakan rencana dasar yang telah disepakati untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil antara orang Arab dan Israel.

Hal itu disampaikannya dalam sidang ke-154 Dewan Liga Arab  tingkat menteri luar negeri yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (9/9), demikian WAFA melaporkan.

Aboul Gheit menegaskan, perjuangan akan tetap menjadi subjek konsensus Arab.

“Tujuan yang diinginkan semua negara Arab kita, tanpa kecuali, mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” kata Gheit.

Dia menjelaskan bahwa perdamaian adalah pilihan strategis bagi orang-orang Arab sejak KTT Arab pada tahun 1996.

Ia menegaskan, perdamaian yang dipahami dan diterima masyarakat Arab tidak akan tercapai secara penuh dan komprehensif sebelum rakyat Palestina memperoleh hak-haknya yang sah.

“April lalu Dewan ini menolak rencana aneksasi Israel, dan bahkan menganggapnya sebagai kejahatan perang dan saya memperbarui, dalam hal ini, penolakan total atas aneksasi ini sama sekali,” tegas itu.

Ia mengulangi penolakan terhadap rencana atau pengaturan apa pun yang disajikan secara internasional yang akan merusak hak-hak Palestina, atau merugikan status kota Yerusalem.

“Ini adalah dasar dari posisi Arab kami, dan ini adalah posisi yang teguh, yang menikmati konsensus, dan didukung oleh keputusan yang dikeluarkan oleh dewan ini serta KTT Arab berturut-turut,” katanya.

Dia juga menunjukkan bahwa hak berdaulat setiap negara untuk menjalankan politik luar negerinya sesuai dengan keinginannya merupakan hak yang tidak dapat disangkal.

“Ini adalah sesuatu yang dihormati dan disetujui Dewan ini, tetapi kami menegaskan pada saat yang sama konstanta tunduk pada konsensus yang tidak boleh dipengaruhi oleh variabel politik atau keputusan berdaulat,” ujar Gheit. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.