Brussels, MINA – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Rabu (11/10), mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri namun menambahkan bahwa tanggapan apa pun diharapkan proporsional, Anadolu Agency melaporkan
Mengenai perkembangan terbaru dalam konflik yang sedang berlangsung antara Palestina dan Israel, Stoltenberg mengatakan, bersikap proporsional penting untuk mencegah hilangnya nyawa warga sipil yang tidak bersalah.
Dalam pengarahan setelah hari pertama pertemuan para menteri pertahanan di markas besar NATO di Brussels, Stoltenberg mengatakan para anggota aliansi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah dan menambahkan bahwa beberapa dari mereka telah memberikan dukungan intelijen kepada Israel.
Konflik dimulai, Sabtu (7/10, ketika para pejuang Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak dengan banyak cabang, termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara, yang menurut Hamas merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menanggapi tindakan Hamas, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Respons Israel juga meluas dengan memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007.
Lebih dari 2.300 orang meninggal dalam kekerasan yang terjadi saat ini, termasuk setidaknya 1.100 warga Palestina syahid dan 1.300 warga Israel tewas. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya