Sekjen NATO: Turki Miliki Kepentingan Keamanan yang Sah

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (Anadolu Agency)

London, MINA – Sekretaris jenderal Jens Stoltenberg pada Senin (14/10) mengatakan, memiliki “kepentingan keamanan yang sah” mengenai perbatasan selatannya.

Berbicara di Majelis Parlemen NATO ke-65 di London, Stoltenberg menggarisbawahi bahwa tidak ada sekutu lain yang menampung lebih banyak pengungsi Suriah daripada Turki, Anadolu Agency melaporkan.

“Tidak ada sekutu lain yang mengalami lebih banyak serangan teroris dan tidak ada sekutu lain yang lebih terpapar pada ketidakstabilan, gejolak dan kekerasan dari Timur Tengah,” ujar Stoltenberg.

Mendesak Turki untuk bertindak dengan “menahan diri dan berkoordinasi” dengan sekutu lain, pemimpin NATO mengatakan bahwa dia telah berbagi keprihatinan tentang operasi terbaru Turki dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.

Stoltenberg mengatakan, masyarakat internasional harus menemukan solusi berkelanjutan untuk masalah pejuang asing yang ditahan di kamp-kamp Suriah.

Sekjen NATO itu mengatakan, dia berbagi “keprihatinan” tentang Operasi Musim Semi Perdamaian  dengan pejabat Turki selama kunjungannya di Istanbul pada Jumat lalu.

“Satu-satunya cara untuk memahami apa yang terjadi di sana adalah juga untuk memahami peran penting yang dimainkan Turki,” katanya.

“Turki penting bagi NATO,” kata Stoltenberg dan ia menambahkan, “Turki terbukti penting dalam banyak hal, paling tidak dalam perjuangan melawan Daesh (ISIS)”.

Dia juga mengingatkan anggota parlemen dari negara-negara NATO bahwa koalisi pimpinan AS mendapat manfaat dari infrastruktur dan pangkalan di Turki selama perang melawan ISIS. Ia menekankan bahwa organisasi teroris belum sepenuhnya menghilang.

“Sekutu harus menjaga persatuan mereka dalam perang melawan Daesh,” tambahnya.

“Kami membutuhkan pendekatan yang lebih terkoordinasi dari masyarakat internasional pada umumnya dan sekutu NATO pada khususnya untuk menangani masalah pejuang asing,” kata Stoltenberg.

Ia juga mendesak upaya yang lebih terkoordinasi untuk mengatasi masalah tersebut. (T/Ast/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)