Sekjen OKI Seru Dukungan Kemanusiaan Mendesak ke Sudan

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (Sekjen OKI), Hussein Ibrahim Taha.(Foto: Istimewa)

Jeddah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (Sekjen ), Hussein Ibrahim Taha, membuat seruan mendesak kepada negara-negara anggota OKI, lembaga keuangan dan kemanusiaan dan donor internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak ke , mengingat situasi kemanusiaan yang memburuk yang saat ini dihadapi negara.

Sekjen OKI meminta donor dan mitra untuk fokus pada penyediaan pasokan medis dan layanan kesehatan ke Sudan.

Dia juga mendesak mereka untuk mendukung upaya negara tetangga Sudan dalam menampung banyak pengungsi warga Sudan dan asing, Kantor Berita OKI melaporkannya, Ahad (7/5).

Ibrahim Taha juga memperbaharui seruannya untuk menghormati penuh prinsip dan standar kemanusiaan, meminta para pihak memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di berbagai bagian negara.

Sejak pertengahan April 2023, sudah banyak korban berjatuhan akibat antara paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dengan militer negara tersebut.

Sebanyak 550 orang meninggal dunia, ribuan orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, ada sekira 100 ribu orang yang harus mengungsi ke luar negeri.

Badan-badan bantuan yang beroperasi di Sudan Selatan menyerukan dana untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan yang meningkat akibat bentrokan militer di Sudan.

Terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, dan sejumlah organisasi nonpemerintah di daerah perbatasan untuk melacak orang-orang yang memasuki Sudan Selatan yang sangat membutuhkan bantuan.

Badan-badan tersebut mengungkapkan kekhawatiran bahwa jumlah pengungsi saat ini sudah lebih dari 50.000 orang dan lebih banyak pengungsi yang datang dari perkiraan mereka.

Badan-badan tersebut mengatakan krisis kemanusiaan semakin memburuk karena lebih banyak orang melarikan diri dari pertempuran di Sudan, dengan ribuan orang, terutama yang kembali dan pengungsi, menyeberang ke daerah perbatasan Sudan Selatan. (R/R1/P1)