New York, 19 Dzulhijjah 1437/21 September 2016 (MINA) – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Iyad Ameen Madani menyerukan penghentian segera kekejaman India di Kashmir.
Madani mendesak pemerintah India untuk memilih penyelesaian damai atas sengketa Kashmir sesuai dengan keinginan rakyat Kashmir dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pada pertemuan kelompok kontak OKI di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (20/9) di New York, Madani menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi yang suram di Kashmir.
“Meskipun pasukan India bisa membutakan warga Kashmir secara fisik dengan menggunakan senjata pelet, tapi mereka tidak bisa membutakan warga Kashmir untuk realisasi haknya untuk menentukan nasib sendiri,” ujar Madani, demikian media Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Slovenia, Anggota DK PBB: Semua Harus Komitmen Jalankan Gencatan senjata
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Italia Roberta Pinotti mengkritik keras penggunaan peluru pelet senapan angin terhadap para demonstran damai di negara bagian Jammu dan Kashmir, India.
Pinotti menegaskan, penggunaan pelet di Kashmir yang telah memicu kecaman aktivis dan kelompok HAM terhadap pemerintah India, tidak dapat diizinkan.
Di Kashmir, demontrasi damai pro-kemerdekaan dari India terus berlangsung sejak tanggal 8 Juli, setelah pemimpin muda Kashmir, Burhan Wani tewas oleh polisi India.
Demonstrasi damai itu hampir selalu berakhir dengan bentrokan. Hingga hari ke-73 jumlah korban tewas sudah mencapai 87 orang.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Baru di Los Angeles Utara, Perintah Evakuasi Diterbitkan
Penggunaan peluru pelet baja terhadap demonstran di Kashmir, membuat ratusan demonstran mengalami luka serius pada matanya. Lebih dari 10.000 orang telah terluka selama bentrokan lebih dua bulan itu.
Sebagian korban tewas dari demonstran juga disebabkan oleh peluru pelet. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun