Gaza, 30 Rajab 1435/29 Mei 2014 (MINA)- Sekertaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Dr Mustafa Barghouti mengatakan, ada banyak tugas sulit yang sedang menunggu pada pemerintah mendatang.
Dia menjelaskan, “Tahap selanjutnya dibutuhkan kemampuan untuk menangani isu-isu ekonomi dan distribusi,” katanya selama wawancara televisi dengan Al-Quds TV. Sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO), yang dikutip Mi’raj Isamic News Agency (MINA).
Dia menambahkan,”Kami bekerja secara ekstensif untuk mengatur pemerintah mendatang, dan berusaha keluar dari setiap krisis. Kami aka memperkuat hubungan Eropa dan Internasional walaupun jika Amerika akan menghentikan bantuannya,” katanya (27/5).
Barghouti menjelaskan, negosiasi antara Hamas dan Fatah tidak hanya membicarakan tugas-tugas pemerintah, tetapi membahas masalah isu-isu penting.
Baca Juga: Relawan EMT MER-C Layani Puluhan Pasien di Klinik Muscat, Gaza City
Barghouti mengatakan, “Pembahasan tersebut dimulai dari kerangka kepemimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), penangkapan yang terjadi di Tepi Barat dan Gaza juga kebebasan pers, yang semuanya sedang dibahas. Hal ini menunjukkan, penanganan harus segara dilakukan walau secara bertahap dan selangkah demi selangkah,” jelasnya.
Di antara hal-hal yang sedang dibahas adalah masalah “paspor bagi warga yang berada di luar Palestina.” Barghouti menjelaskan, warga yang tidak bisa mendapatkan paspor Palestina, Saat ini sudah ada kemungkinan untuk membuat paspor, karena itu merupakan hak bagi setiap warga Palestina.
Barghouti mengatakan, perlunya dukungan internasional untuk menyerukan penyatuan organisasi Palestina dan reklamasi demokrasi Palestina.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Mahmoud Abbas akan meresmikan pemerintah bersatu hari ini (29/5), setelah Hamas menandatangani kesepakatan rekonsiliasi bulan lalu dengan Fatah dalam sebuah langkah mengejutkan yang bertujuan untuk mengatasi perpecahan intra-Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. (T/Nidiya/
Baca Juga: Pejuang Palestina Kecam Rencana Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Tiga Orang
















Mina Indonesia
Mina Arabic