New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dijadwalkan akan mengunjungi perbatasan Mesir dengan Gaza pada Sabtu (23/3), setelah Israel berjanji akan melancarkan invasi darat ke Rafah, bahkan tanpa dukungan Amerika Serikat.
Selama kunjungannya, Guterres berencana mengulangi seruannya untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan, meskipun tekanan internasional yang baru sejauh ini gagal menghalangi Israel untuk melakukan serangan yang direncanakan terhadap Rafah, wilayah paling selatan Jalur Gaza di mana sebagian besar penduduk Gaza mengungsi. The New Arab melaporkan.
Meskipun ada peringatan bahwa operasi semacam itu akan menimbulkan banyak korban sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia akan terus melanjutkan serangan tersebut.
Pada Sabtu pagi, setidaknya empat anak syahid dalam serangan udara Israel di Rafah.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sumber-sumber medis melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah berlantai dua di daerah Mirage, sebelah utara kota, menewaskan lima warga sipil dan melukai beberapa lainnya.
Jet tempur Israel juga melakukan serangan udara di kota Al-Qarara, sebelah utara Khan Younis. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza