New York, MINA – Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan terakhir di Myanmar. Dalam pertemuan tersebut, Sekjen PBB, Antonio Guterres mengakui peran penting Indonesia di Myanmar.
“Saya menyambut baik peran penting Menlu Retno Marsudi dari Indonesia dalam hal ini. Beliau telah mendorong pendekatan yang sejalan dengan tiga langkah yang telah saya tegaskan, dan juga yang didorong oleh banyak negara” demikian pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tersebut. Demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA, Jumat (29/9).
Dalam pertemuan ini, selain menegaskan kembali tiga langkah yang perlu diambil pemerintah Myanmar, yaitu (i) mengakhiri operasi militer, (ii) buka akses bantuan kemanusiaan, dan (iii) pemulangan kembali pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar, Sekjen PBB juga menyampaikan bahwa situasi di lapangan semakin memburuk sejak serangan yang dilakukan oleh kelompok ARSA terhadap aparat keamanan Myanmar.
Pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh Menlu RI ini tidak hanya diucapkan oleh Sekjen PBB, melainkan juga oleh sejumlah negara anggota DK PBB lainnya seperti Inggris dan Swedia. Senegal dan Kazakhstan juga menghargai peran ASEAN dalam mencari solusi untuk isu Myanmar.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyerukan agar Myanmar membuka jalur dialog dan kerjasama dengan Bangladesh untuk menyelesaikan masalah pemulangan pengungsi Rohingya.
Pasca pertemuan Dewan Keamanan PBB tersebut, Dubes RI untuk PBB, Triansyah Djani menyambut baik apresiasi Sekjen PBB dan sejumlah negara anggota DK PBB terhadap peran aktif Indonesia di Myanmar. “Pernyataan Sekjen PBB dan sejumlah negara pada pertemuan ini merupakan pengakuan dan bukti nyata atas komitmen Indonesia sebagai bagian dari solusi permasalahan isu Rohingya di Rakhine State, Myanmar”, tegas Dubes Djani.
Lebih lanjut, Dubes Djani menggarisbawahi, “Komitmen Indonesia terhadap penyelesaian isu Rohingya akan semakin kuat, dan Indonesia mendorong kerjasama yang baik antara Myanmar dan aktor-aktor internasional secara sinergis demi penyelesaian yang terbaik bagi semua pihak”. Sikap konstruktif Indonesia tersebut memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Rakhine State di Myanmar.(R/R04/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan