New York, 21 Jumadil Akhir 1437/31 Maret 2016 (MINA) — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon mendesak aksi solidaritas global dunia untuk sama-sama mengatasi krisis pengungsi Suriah akibat perang di negara tersebut.
“Kami di sini untuk mengatasi masalah terbesar pengungsi dan percepatan krisis waktu kita, perlu pengamanan tempat pemukiman bagi para pengungsi,” kata Ban dalam Konferensi Pengungsi di Jenewa, Rabu (30/3).
“Ini menuntut peningkatan solidaritas global”, World Bulletin melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Konferensi Jenewa merupakan lanjutan konferensi di London pada Februari lalu, di mana negara-negara dunia berjanji akan memberikan 11 juta dollar AS (Rp 146 miliar) untuk membantu mengatasi salah satu perpindahan penduduk terbesar sejak Perang Dunia II.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi memperkirakan bahwa 4,8 juta warga Suriah telah dipaksa untuk meninggalkan negara selama perang sipil lima tahun terakhir, sementara 6,6 juta orang lainnya hidup terlantar.
Tujuan dari pertemuan di Jenewa adalah untuk mengamankan janji relokasi untuk 10 persen dari pengungsi Suriah, atau 480.000 orang, yang mengungsi ke negara tetangga Suriah. Negara tetangga saat ini menampung beban pengungsi yang semakin besar.
Ban mengatakan, sekitar angka 480.000 tersebut adalah jumlah yang relatif kecil, jika dibandingkan dengan mereka yang ditampung oleh negara tetangga Suriah, yaitu: Yordania, Lebanon, Irak dan Turki.
Konfrensi Jenewa untuk Pengungsi Suriah, dihadiri oleh perwakilan dari 92 negara bersama-sama dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah. (T/P002/P4)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)