New York, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) – Sekjen PBB Ban Ki-moon pada Rabu (14/9) mendesak Rusia dan Amerika Serikat (AS) agar memberi tekanan pada semua pihak yang konflik di Suriah untuk menjamin keamanan konvoi bantuan kemanusiaan PBB buat warga di Aleppo.
Ban mengatakan, 20 truk yang sarat dengan makanan dan persediaan lain yang diperlukan, masih tertahan di perbatasan Turki dengan Suriah tersebut, menunggu kepastian untuk melakukan perjalanan menuju kota yang hancur oleh perang itu.
“Ini sangat penting, pengaturan keamanan yang diperlukan harus diberikan agar mereka dapat diizinkan menyeberangi perbatasan,” kata Ban dalam konferensi pers di New York, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.
Ban mengungkapkan, ia telah mendesak pemerintah Rusia untuk memastikan mereka mempunyai pengaruh pada pemerintah Suriah, dan pada AS memastikan bahwa kelompok-kelompok oposisi bersenjata Suriah juga bekerja sama penuh bantuan PBBB dapat masuk ke Aleppo.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Konvoi bantuan seharusnya sudah meluncur ke arah Aleppo pada Rabu, tapi Ban mengatakan, pengaturan keamanan masih tidak menjamin, meskipun gencatan senjata yang disepakati oleh AS- Rusia mulai berlaku dua hari yang lalu.
Aleppo, kota kedua Suriah, sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah mengalami berminggu-minggu pertempuran sengit.
Sekitar 250.000 orang hidup telah dikepung oleh pasukan pemerintah di sisi Aleppo yang dikuasai oleh kelompok oposisi.
Perang saudara di Suriah yang sudah di tahun keenam, menurut data PBB sudah menewaskan hampir 500.000 orang. (T/P001/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)