SEKJEN PBB DESAK DIAKHIRINYA KONFLIK DI YAMAN

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon (Photo : MEMO)
Sekretaris Jenderal , Ban Ki-moon (Photo : MEMO)

New York, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB), Ban Ki-moon menyerukan agar di segera dihentikan dan dimulai kembali pembicaraan damai yang dimediasi PBB.

Pada Rabu (22/4), Ban Ki-moon mengatakan, ia perhatian tentang deklarasi Riyadh mengakhiri serangan udara terhadap anggota komite populer, termasuk pejuang Houthi Ansarullah dan menyambut baik pengumuman tersebut.

Ban Ki-moon mengatakan, PBB mendukung dimulainya kembali proses politik di Yaman dan pengiriman bantuan kemanusiaan, sebagaimana laporan Press Tv yang dikuti Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Ban Ki-moon menyatakan, ia sedang menunggu “tanggapan positif” dari partai-partai besar untuk memilih utusan khusus PBB yang baru di Yaman, Jamal Benomar, yang mengundurkan diri awal bulan ini, setelah empat tahun upaya transisi politik damai di negara Arab miskin itu.

Sekjen PBB sedang mempertimbangkan diplomat Mauritania Ismail Ould Cheikh Ahmed sebagai pengganti Jamal Benomar. Ban mengatakan, utusan baru khusus PBB untuk Yaman itu akan memberikan “fasilitas diplomatik” menyelesaikan konflik dimulainya perundingan damai.

Juru bicara pemerintah Arab Saudi, Brigjen Ahmed al-Assiri, dalam siaran Press, Selasa, mengumumkan penghentian tahap pertama perang Saudi di Yaman, yang diberi kode Badai Tegas terhadap Yaman.

Namun, ia menambahkan bahwa blokade laut Saudi di Yaman akan tetap dilakukan  dan pasukan Saudi akan terus menargetkan pejuang gerakan Houthi Ansarullah di Yaman.

Militer Arab Saudi mulai menyerang Yaman pada 26 Maret tanpa mandat PBB dalam upaya mengembalikan kekuatan mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, yang merupakan sekutu dekat Riyadh. Menurut laporan, hampir 1.000 orang telah tewas dalam agresi itu. (T/P002/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0