Moskow, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, menekankan perlunya menempuh jalan ke depan melalui dialog.
Ia mengatakan, kunjungannya ke Rusia untuk melakukan “segala sesuatu” yang mungkin untuk mengakhiri perang di Ukraina, Anadolu melaporkan.
“Saya tahu bahwa hari ini kita menghadapi situasi yang kompleks di Ukraina, interpretasi yang berbeda tentang apa yang terjadi di Ukraina, yang tidak membatasi kemungkinan untuk melakukan dialog yang sangat serius tentang upaya terbaik yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan penderitaan rakyat,” ujarnya.
“Kami sangat tertarik untuk menemukan cara untuk menciptakan kondisi untuk dialog yang efektif, menciptakan kondisi untuk gencatan senjata sesegera mungkin, menciptakan kondisi untuk solusi damai,” kata Guterres.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sekejn PBB itu kemudian menambahkan, dia juga tertarik pada “segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak di berbagai belahan dunia.”
Guterres menambahkan, ada sejumlah poin lain dalam agenda yang ingin dia diskusikan secara mendalam dengan Federasi Rusia.
Sementara itu, Lavrov mengatakan dia menghargai keinginan Sekjen PBB untuk mengadakan putaran pembicaraan lagi “pada saat yang sulit ini” agar dapat mempertimbangkan dengan baik dan mendalam bagaimana mengembangkan PBB dan prinsip-prinsip multilateralisme yang sebenarnya.
“Saya harus mengatakan prinsip-prinsip multilateralisme ini selama beberapa tahun telah dipamerkan oleh Barat yang mengambil taktik menanamkan tatanan sepihak di arena dunia,” katanya.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
“Multilateralisme sejati harus didasarkan pada Piagam PBB, yang mengabadikan prinsip kesetaraan kedaulatan negara,” kata Lavrov.
“Kami akan membahas semua masalah lain yang Anda anggap penting dan kemudian Anda akan mengadakan pertemuan dengan presiden Federasi Rusia, yang menunjukkan pentingnya hubungan kami dengan PBB,” ujarnya.
Setidaknya 2.665 warga sipil tewas dan 3.053 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5,2 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB. (T/R7/RI-1)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris