New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Taliban dan pihak lain di Afghanistan untuk menahan diri sepenuhnya setelah Taliban mengklaim menguasai Istana kepresidenan menandai kemenangannya menguasai negara itu, sementara Presiden Ghani dikabarkan sudah meninggalkan negara tersebut.
Guterres “mengikuti dengan keprihatinan mendalam atas situasi yang berkembang pesat di Afghanistan” dengan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, kata kantornya dalam sebuah pernyataan, Anadolu melaporkan, Ahad (15/8).
“Dia mendesak Taliban dan semua pihak lain untuk menahan diri sepenuhnya untuk melindungi nyawa dan memastikan bahwa kebutuhan kemanusiaan dapat ditangani,” katanya.
“Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan masa depan perempuan dan anak perempuan, yang hak-haknya yang diperoleh dengan susah payah harus dilindungi. Semua pelanggaran harus dihentikan. Dia menyerukan kepada Taliban dan semua pihak lain untuk memastikan bahwa hukum humaniter internasional dan hak-hak dan kebebasan semua orang dihormati dan dilindungi,” tambahnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Guterres akan berpidato di depan Dewan Keamanan pada hari Senin (16/8) ketika mengadakan sesi darurat tentang situasi di Afghanistan.
Pada hari Jumat (13/8), ketika menjadi semakin jelas pemerintah Afghanistan runtuh di tengah serangan luas Taliban, Guterres memperingatkan bahwa negara itu “berputar di luar kendali,” dan meminta pihak Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk menjalin penyelesaian yang dinegosiasikan. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas