Islamabad, 8 Syawal 1434/14 Agustus 2013 (MINA) – Dalam kunjungan ke Pakistan, Selasa (13/8), Sekjen PBB Ban Ki-moon mendukung serangan drone (pesawat tak berawak) AS dengan mendesak serangan harus beroperasi di dalam hukum internasional.
CIA telah melakukan ratusan serangan rudal pada tersangka militan di Pakistan Barat Laut sejak tahun 2004 dan kampanye itu adalah duri besar dalam hubungan Pakistan-AS, Saudi Gazette melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Washington memandang serangan sebagai alat penting dalam perang melawan Al-Qaeda dan Taliban, tapi Islamabad mengutuk serangan sebagai pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional.
Pembahasan kontroversial itu Ban sampaikan dalam sebuah pidato di Universitas Nasional Sains dan Teknologi di Islamabad, di mana ia meresmikan pembukaan gedung baru.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Seperti yang sering secara konsisten saya katakan, penggunaan pesawat bersenjata seperti senjata lain harus tunduk pada hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional,” katanya yang disambut tepuk tangan dari audiens yang sebagian besar terdiri dari tentara.
“Ini adalah posisi yang sangat jelas dari PBB. Setiap upaya harus dilakukan untuk menghindari kesalahan dan korban sipil.”
Amerika Serikat menegaskan serangan drone adalah legal dan pada bulan Mei Presiden Barack Obama menata pedoman yang ketat untuk apa yang mereka gunakan.
Biro Jurnalisme Investigatif Inggris mengatakan bahwa Amerika Serikat telah melakukan hampir 400 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak tahun 2004, menewaskan hingga 3.500 orang, termasuk ratusan warga sipil.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Ban tiba di Islamabad untuk kunjungan dua hari di tengah ketegangan tinggi antara Pakistan dan India atas wilayah Kashmir. Dia akan bertemu Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Nawaz Sharif untuk pembicaraan tentang Pakistan dan India.
Senin, Islamabad memanggil Wakil Dubes India untuk memprotes apa yang disebutnya “penembakan tak beralasan ” yang menewaskan seorang warga sipil. Tentara India menuduh Pakistan menembak di seberang perbatasan di Kashmir Selasa malam, tapi tidak melaporkan adanya korban.
Sharif berusaha untuk menurunkan suhu ketegangan dalam sambutannya yang dipublikasikan Selasa, menyerukan “awal baru” dalam hubungan dengan India. Meskipun dalam isu ketegangan Kashmir, PBB mengatakan bahwa kunjungan Ban akan fokus pada upaya pendidikan dan ia dijadwalkan bertemu siswa hari Selasa. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan