New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan negara-negara anggota tentang Lebanon yang “menjadi seperti Gaza” di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel.
“Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan rakyat dunia tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi Gaza yang lain,” kata Guterres, demikian dikutip dari Palinfo, Kamis (26/9)
Menyoroti “transformasi dahsyat” yang dihadapi dunia, Guterres pada Selasa (24/9) menyampaikan pidato di hadapan negara-negara anggota selama pembukaan Sidang Umum PBB ke-79 di markas besar New York.
“Dunia kita sedang dalam pusaran angin. Kita berada di era transformasi dahsyat menghadapi tantangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Tantangan yang menuntut solusi global,” kata Guterres, seraya menambahkan bahwa perpecahan geopolitik terus mendalam.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Guterres mengatakan bahwa “perang berkecamuk tanpa petunjuk bagaimana akan berakhir.” Ia juga menggarisbawahi ancaman nuklir dan “senjata baru menimbulkan bayangan gelap.”
“Kita sedang bergerak maju menuju hal yang tak terbayangkan, tong mesiu yang berisiko menelan dunia,” katanya.
Guterres mendasarkan pidatonya pada dua kenyataan utama: bahwa keadaan global saat ini “tidak berkelanjutan” dan tantangan yang dihadapi dunia “dapat dipecahkan.”
“Tingkat impunitas di dunia tidak dapat dipertahankan secara politik dan tidak dapat ditoleransi secara moral,” tegasnya, sambil menyesalkan banyak pemerintah merasa berhak untuk mengabaikan hukum internasional, konvensi hak asasi manusia, dan resolusi PBB.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Mereka dapat menyerbu negara lain, menghancurkan seluruh masyarakat, atau sama sekali mengabaikan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Dan tidak akan terjadi apa-apa,” katanya, seraya mencatat bahwa “impunitas” dapat dilihat di Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan sekitarnya.
Mengenai Timur Tengah, Guterres mengamati bahwa Gaza adalah mimpi buruk yang tak henti-hentinya, yang mengancam untuk menyeret seluruh wilayah bersamanya. Tidak perlu mencari lebih jauh dari Lebanon.
Ia mengatakan semua negara harus waspada dengan eskalasi antara Lebanon dan Israel, Lebanon berada di ambang kehancuran.
Ia mengecam hukuman kolektif terhadap warga Palestina, dan menegaskan kembali tuntutannya untuk gencatan senjata segera dan dimulainya solusi dua negara.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kecepatan serta skala pembunuhan dan penghancuran di Gaza tidak seperti apa pun selama saya menjabat sebagai sekretaris jenderal. Lebih dari 200 staf kami sendiri telah terbunuh, banyak di antaranya bersama keluarga mereka,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant