New York, MINA – Jumlah bantuan yang diizinkan Israel untuk masuk ke Gaza setara dengan “satu sendok teh”, ketika banjir bantuan kemanusiaan dibutuhkan, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (23/5) saat ia menegaskan kembali risiko kelaparan yang meluas.
Israel memblokir pengiriman makanan saat melanjutkan operasi militer besar di Gaza pada awal Maret, mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan.
Dilansir dari The National, Sekjen PBB mengatakan, 80 persen wilayah Gaza telah dinyatakan sebagai zona militerisasi Israel atau area evakuasi, menjadikannya “zona terlarang” bagi warga sipil.
“Selama hampir 80 hari, Israel memblokir masuknya bantuan internasional yang menyelamatkan nyawa,” katanya. “Seluruh penduduk Gaza menghadapi risiko kelaparan.”
Baca Juga: 94% Rumah Sakit di Gaza Lumpuh, PBB Peringatkan Bencana Kesehatan
Guterres meminta Israel, sebagai kekuatan pendudukan, untuk menyingkirkan hambatan “yang mengejutkan” terhadap pengiriman bantuan. Ia mengatakan dari hampir 400 truk yang diizinkan masuk ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, hanya 115 truk yang telah diturunkan.
“Semua bantuan yang diizinkan hingga saat ini hanya sebesar satu sendok teh bantuan,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Manipulasi Data, 10.000 Tentara Hilang Sejak Perang di Gaza