Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen PBB Harap Pemerintah Sementara Bangladesh Mampu Akhiri Kekerasan

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 20 Agustus 2024 - 12:54 WIB

Selasa, 20 Agustus 2024 - 12:54 WIB

15 Views

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: dok. AA)

Dhaka, MINA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres berharap kepemimpinan pemerintah sementara Bangladesh akan mampu mengakhiri kekerasan, memastikan akuntabilitas, serta memulihkan hukum dan ketertiban di negara tersebut.

Dilansir dari Dhaka Tribune, Selasa (20/80, harapan itu ia sampaikan melalui surat yang dikirimkan kepada Kepala Penasihat Muhammad Yunus yang untuk sementara memimpin pemerintahan Bangladesh.

“Saya berharap pemerintah Anda akan mengambil pendekatan yang inklusif, termasuk dengan mempertimbangkan suara kaum muda dan perempuan, serta suara masyarakat minoritas dan masyarakat adat,” kata Guterres dalam suratnya yang dikirim pada Jumat, 16 Agustus.

“Saya mengandalkan pemerintah sementara Bangladesh untuk memastikan perlindungan penuh bagi semua warga negara dan, khususnya, kaum minoritas. Saya juga sangat mendesak Anda untuk memastikan kesejahteraan pengungsi Rohingya, terutama mengingat situasi yang memburuk di Republik Persatuan Myanmar,” katanya.

Baca Juga: Spanyol Gelar Pertemuan Bahas Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Kepala PBB itu menekankan bahwa Bangladesh berada pada momen penting dalam sejarahnya, dengan PBB yang sepenuhnya mendukung upaya untuk membangun demokrasi yang inklusif dan sejahtera.

Ia menegaskan kembali komitmen PBB untuk bekerja sama dengan pemerintah sementara, menawarkan dukungan berkelanjutan melalui Koordinator Residen dan Tim Negara PBB untuk memberi manfaat bagi rakyat Bangladesh. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Junta Myanmar dan Pemberontak Bertempur, Warga Sipil Jadi Korban

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Dunia Islam
Internasional
Kerusuhan di Bangladesh (foto: Anadolu Agency)
Indonesia
Palestina
MINA Preneur
Palestina
Internasional