News York, 29 Syawwal 1436/14 Agustus 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen-PBB), Ban Ki-moon, mengatakan, tugas misi pencari fakta PBB tentang senjata kimia di Suriah, belum selesai, dan bahwa misi masih terus penyelidikan tentang penggunaan zat-zat beracun di provinsi Idlib.
Dalam laporannya kepada anggota Dewan Keamanan PBB, Rabu, Ban menegaskan, perlunya untuk meminta pertanggugjawaban mereka yang terlibat dalam penggunaan senjata kimia di Suriah.
Middle East Monitor (Memo) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat, melaporkan, Ban mengatakan, penggunaan senjata kimia oleh pihak yang terlibat konflik dan dalam keadaan apapun tidak dapat ditoleransi.
Berkenaan dengan penghancuran fasilitas produksi senjata kimia di Suriah 12, Ban Ki-moon mengatakan, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah memverifikasi bahwa semua lima struktur bawah tanah serta gudang, telah dihancurkan dengan menggunakan bahan peledak yang tiba bulan lalu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Namun demikian Sekjen PBB mengatakan, tuduhan yang terus berlangsung tentang penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata di Suriah, berarti bahwa karya misi pencari fakta untuk menyelidiki tuduhan belum lengkap. “Tim pencari fakta yang mengunjungi Damaskus akan kembali ke Suriah segera untuk menyelidiki insiden belakangan yang dipalporkan, “tambahnya.
Dewan Keamanan PBB pekan lalu dengan suara bulat menerima resolusi 2235, yang mengharuskan pembentukan Mekanisme Investigasi Bersama PBB dan OPCW yang bekerja selama satu tahun, dengan tugas mengidentifikasi “semaksimal mungkin” perorangan, lembaga, kelompok atau pemerintah, yang “melakukan tindak, pengorganisasian , yang disponsori atau terlibat dalam penggunaan bahan kimia sebagai senjata di Suriah”. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza