New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan oleh Angkatan Udara Myanmar pada Selasa (11/4) di di kotapraja Kanbalu, di wilayah Sagaing yang menewaskan ratusan orang.
Guterres “menegaskan kembali seruannya kepada militer untuk mengakhiri kampanye kekerasan terhadap penduduk Myanmar di seluruh negeri,” tambah juru bicara itu.
Wilayah Sagaing dikenal sebagai basis oposisi. Al-Jazeera melaporkan.
Sementara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengaku “ngeri” saat mengetahui laporan serangan udara di Myanmar itu yang menewaskan begitu banyak orang, termasuk anak-anak.
Baca Juga: Rusia Soroti Perlunya Palestina Merdeka untuk Selesaikan Krisis Gaza
“Tampaknya anak-anak sekolah sedang menari, serta warga sipil lainnya yang menghadiri upacara pembukaan di aula desa Pazi Gyi, Kotapraja Kanbalu, termasuk di antara para korban,” kata Volker Turk.
Sementara PBB dan Barat mengutuk serangan itu dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah Myanmar yang saat ini dikuasai militer.
Myanmar berada dalam kekacauan dan ekonominya karut marut sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021 lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh militer Myanmar sekali lagi mengabaikan kewajiban hukum untuk melindungi warga sipil. (R/P2/P1)
Baca Juga: Dubes Masaki: Jepang dan Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis di Tengah Tantangan Global
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza