New York, 27 Ramadhan 1436/14 Juli 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dia “sangat kecewa” atas gagalnya gencatan senjata yang ditengahi PBB, juru bicaranya mengatakan.
Berbicara kepada Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yasin berdalih bahwa pengeboman diperlukan meskipun jatuh korban sipil.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam pernyataan Senin (13/7), pertempuran di Yaman tidak menghentikan pengiriman bantuan yang dijadwalkan untuk warga sipil negara itu.
“Meskipun serangan udara terus terjadi, meskipun ada pertempuran, rekan kemanusiaan dan mitra mampu mendistribusikan beberapa bantuan penting kepada orang-orang yang putus asa di Yaman,” kata Dujarric, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Jeda untuk kemanusiaan selama sepekan sejak Sabtu (11/7) dalam pertempuran itu dimaksudkan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan yang akan disampaikan. Tetapi koalisi Arab yang melakukan serangan udara dan mengatakan belum diminta oleh Pemerintah Yaman untuk menghentikan tiga bulan pengebomannya terhadap oposisi Houthi.
Komentar Ban muncul di saat serangan udara Arab Saudi menargetkan lingkungan Sawan di Sanaa timur, kantor berita Associated Press melaporkan.
Serangan udara dan pertempuran darat di Yaman terus berlanjut di hari ketiga setelah gencatan senjata dimulai.
Lebih 3.000 orang telah tewas di Yaman sejak serangan udara dimulai pada 26 Maret 2015. (T/P001/P4)
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)