Sekjen PBB Klaim G7 Membagi Dunia Jadi Dua Blok

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: News Pakistan)

New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklaim bahwa negara-negara telah membagi dunia menjadi dua blok gaya perang dingin.

Pernyataan Sekretaris Jenderal terhadap pembagian dunia muncul setelah pernyataan bersama oleh blok G7 yang mempertahankan perpecahan, karena menargetkan senjata nuklir Moskow dan Beijing.

“Saya percaya sangat penting untuk menghindari pembagian dunia menjadi dua, dan sangat penting untuk menciptakan jembatan untuk negosiasi yang serius,” kata Guterres seperti dikutip dari Kyodo News Jepang.

Guterres menyerukan “dialog aktif dan kerja sama” antara negara-negara G7 dan China dalam masalah perubahan iklim dan pembangunan.

Mengacu pada para penyintas bom atom yang dikenal di Jepang sebagai hibakusha, Guterres juga mendesak dunia untuk perlucutan senjata nuklir.

Baca Juga:  Ismail Haniya: Tidak Ada Satu pun Rumah Di Gaza Kecuali Ada Syuhadanya

“Mereka harus dilihat oleh semua orang di dunia sebagai alasan mendasar untuk mempertimbangkan perlucutan senjata nuklir sebagai prioritas,” katanya.

Selama beberapa tahun terakhir, Guterres sering memperingatkan akan terjadinya Perang Dingin antara Barat dan China.

Pernyataan G7 menuduh Rusia melakukan “retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab” dan “merusak rezim kontrol senjata,” sambil menggambarkan modernisasi persenjataan nuklir China sebagai “kekhawatiran terhadap keamanan global dan regional.”

Padahal sejauh ini, AS adalah satu-satunya negara di dunia yang benar-benar menggunakan senjata nuklir pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, ketika AS meledakkan dua bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang yang menewaskan antara 129.000 hingga 226.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil.

Baca Juga:  Perspektif Islam Terhadap Maraknya Tindak Kekerasan

Rusia pada bulan Maret telah memperingatkan Inggris yang ingin memberikan amunisi Uranium ke Ukraina bahwa mereka akan melihat konsekuensi yang sama.

“Hari ini diketahui bahwa Inggris Raya, melalui mulut wakil kepala Kementerian Pertahanan negara ini, mengumumkan tidak hanya pasokan tank ke Ukraina, tetapi juga peluru dengan uranium gabungan,” kata Putin pada bulan Maret.

“Saya ingin mencatat bahwa jika semua ini terjadi, Rusia harus bereaksi sesuai dengan itu. Maksud saya, kolektif Barat sudah mulai menggunakan senjata dengan komponen nuklir,” tambahnya.

Pada 20 Maret, Inggris mengonfirmasi bahwa mereka akan mengirimkan amunisi yang mengandung depleted uranium ke Ukraina.

Pekan lalu, pasukan Rusia dilaporkan menyerang sebuah gudang yang berisi cangkang uranium habis yang dipasok Inggris di kota Khmelnytskyi, mengirim “awan radioaktif ke Eropa Barat,” kata Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev pada Jumat (19/5).

Baca Juga:  Tanda-Tanda Israel Kiamat!

Moskow juga menyalahkan Kyiv karena berusaha menyebabkan bencana nuklir dengan menembaki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di wilayah Rusia.

Pernyataan para pemimpin G7 mengutuk Rusia karena mengambil kendali, sementara tidak menyinggung serangan Ukraina terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Rusia. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.