Islamabad, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Jumat (9/9), akan mengunjugi Pakistan untuk menyampaikan solidaritas dengan negara Asia Selatan itu yang dilanda banjir dahsyat beberapa waktu lalu.
Guterres akan mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir dan berinteraksi dengan para pengungsi serta mengawasi pekerjaan respons kemanusiaan PBB dalam upaya penyelamatan bagi jutaan orang yang terkena dampak.
“Kunjungan ini akan berkontribusi untuk meningkatkan respons internasional yang sepadan dan terkoordinasi terhadap kebutuhan kemanusiaan dan lainnya dari 33 juta warga Pakistan yang terkena dampak,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Kemlu Pakistan mengatakan, Guterres akan bertemu dengan para pemimpin Pakistan untuk bertukar pandangan tentang tanggapan nasional dan global terhadap bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Sejauh ini, Pakistan menerima lebih dari 50 penerbangan bantuan kemanusiaan dari Turki, Uni Emirat Arab, Cina, Qatar, Uzbekistan, Prancis, Turkmenistan, Yordania, UNHCR, UNICEF, dan Program Pangan Dunia.
Pada 30 Agustus, PBB dan pemerintah Pakistan juga mengeluarkan seruan kilat sebesar USD160 juta untuk mengatasi kehancuran yang disebabkan oleh hujan dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Korban tewas akibat banjir juga mencapai 1.355 orang, sementara 12.722 orang terluka dalam hujan dan insiden terkait banjir di seluruh negeri sejak pertengahan Juni.
Lebih dari 33 juta dari sekitar 220 juta penduduk negara itu terdampak banjir yang besar, menyebabkan kerugian sebesar USD10 miliar dalam kerusakan pada infrastruktur yang sudah melemah.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Hampir 45 persen dari lahan pertanian negara itu telah digenang banjir, yang merupakan ancaman serius bagi ketahanan pangan dan semakin menambah inflasi yang sudah meroket.
Ratusan ribu orang menghadapi ancaman wabah penyakit yang ditularkan melalui air, kulit dan mata, yang mana para ahli kesehatan memperingatkan jumlah kematian yang lebih tinggi akibat diare, tipus, malaria, demam berdarah, gastrointestinal dan infeksi lain daripada akibat hujan dan banjir. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza