New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres menentang langkah Amerika Serikat yang berencana memindahan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem Timur) pekan depan, Quds Press melaporkan.
“Posisi António Guterres “sangat jelas” dalam masalah ini,” kata Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric dalam konferensi pers, di New York, pada Selasa (8/5).
“Dia menentang langkah sepihak AS, dan posisinya tidak berubah,” dikatakannya juga bahwa Sekjen PBB menghormati hak kedaulatan negara anggota PBB.
Washington berencana untuk memindahkan kedutaannya ke Al-Quds pada 14 Mei, yang bertepatan dengan peringatan 70 tahun pendirian negara Israel di Palestina pada 1948, yang dikenal orang Palestina sebagai peristiwa Nakba.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Kritik yang semakin meluas yang berakibat terjadi bentrokan, sejak pernyataan itu diumumkan kemungkinan dampak dari memindahkan kedutaan ke wilayah pendudukan. Ini sangat serius mengingat situasi keamanan secara keseluruhan di Timur Tengah.
Al-Quds tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Al-Quds yang sekarang diduduki oleh Israel pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.
Selama kampanye pemilihannya tahun lalu, Trump berulang kali berjanji untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem dan mengakui Al-Quds sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut. (T/R03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon