Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEKJEN PBB MINTA MESIR BEBASKAN SEMUA WARTAWAN

Rendi Setiawan - Selasa, 3 Februari 2015 - 18:03 WIB

Selasa, 3 Februari 2015 - 18:03 WIB

483 Views

(Foto: Press Tv)
(Foto: Press Tv)

(Foto: Press Tv)

Kairo, 13 Rabi’ul Akhir 1436/3 Februari 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon telah meminta para pejabat Mesir untuk membebaskan semua wartawan yang ditahan negara itu.

Permintaan itu muncul sehari setelah Mesir membebaskan Peter Greste, wartawan Australia yang bekerja untuk Al-Jazeera dari penjara dan memerintahkannya meninggalkan Afrika.

Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, Greste dibebaskan setelah mendapat persetujuan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)Selasa (3/2).

“Sekjen menyambut keputusan pemerintah Mesir untuk membebaskan wartawan yang ditahan, Peter Greste. Sekjen itu mencatat, ada wartawan lain yang masih ditahan di Mesir dan berharap kasus mereka akan diselesaikan dalam waktu dekat,” tulis sebuah pernyataan dari juru bicara Ban.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Sekjen menggarisbawahi pentingnya menjaga kebebasan berbicara dan berserikat di Mesir,” tambah laporan itu.

Ban menekankan komitmen dan terus mendukung perjuangan rakyat Mesir demi stabilitas, demokrasi, dan kesejahteraan.

Greste dan dua rekannya Al-Jazeera yang lain dari Kanada, Mohamed Fahmy dan Mesir, Mohamed Baher, dituduh bersekongkol dengan Ikhwanul Muslimin yang telah di-blacklist pemerintah Mesir sebagai organisasi teroris. Masih belum jelas apakah dua wartawan yang ditahan lainnya direncanakan akan dibebaskan.

Pada Juni 2014 lalu, pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman kepada tiga jurnalis yang bekerja untuk Kantor Berita Al-Jazeera selama tujuh tahun penjara atas apa peradilan Mesir yang dianggap bersekongkol dengan terorisme.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Kelompok-kelompok hak asasi mengkritik pemerintahan Presiden Sisi yang menerapkan tindakan keras ada wartawan dan menyudutkan kebebasan berbicara di negara Arab.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, tindakan keras terhadap pendukung presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Mohamed Mursi, telah mengakibatkan lebih dari 1.400 orang tewas dan 22 ribu ditangkap, sementara ratusan dijatuhi hukuman mati dalam uji massal.

Mursi digulingkan pada Juli 2013 lalu atas kudeta militer yang dipimpin oleh Sisi, komandan tentara pada saat itu. (T/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina