New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat (24/6) memperingatkan “krisis kelaparan global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” dengan mengatakan tahun depan bisa lebih buruk.
“Perang di Ukraina telah menambah masalah yang telah muncul selama bertahun-tahun: gangguan iklim, pandemi COVID-19, dan pemulihan yang sangat tidak merata,” kata Guterres dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Menteri PBB tentang ketahanan pangan, Anadolu melaporkan.
“Ada risiko nyata bahwa kelaparan ganda akan diumumkan pada 2022. Dan 2023 bisa lebih buruk lagi,” tambahnya.
Dia mengingat kunjungannya ke wilayah Sahel di Afrika bulan lalu, di mana dia diperingatkan para pemimpin di sana bahwa “situasi berbahaya bisa berubah menjadi bencana” kecuali tindakan segera diambil.
Baca Juga: Rusia dan Iran Tandatangani Kerjasama Strategis
Guterres mengatakan Tanduk Afrika juga mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dekade.
Dalam dua tahun terakhir, jumlah orang yang sangat rawan pangan di seluruh dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 276 juta, menurut Program Pangan Dunia.
Guterres juga mengatakan harga pupuk dan energi naik pada tahun lalu, yang katanya akan berdampak pada semua panen termasuk beras dan jagung. Hal ini dikhawatirkan mempengaruhi miliaran orang di seluruh Asia, Afrika dan Amerika.
“Masalah akses pangan tahun ini bisa menjadi kelangkaan pangan global tahun depan. Tidak ada negara yang kebal terhadap dampak sosial dan ekonomi dari bencana seperti itu,” katanya. (T/R7/P1)
Baca Juga: Kebakaran Los Angeles Timbulkan Asap dan Debu Beracun
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Teknis Mulai Datang ke Kairo Bahas Pelaksanaan Gencatan Senjata