Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEKJEN PBB PERINTAHKAN INVESTIGASI PEMBUNUHAN WARGA PALESTINA

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 7 Oktober 2015 - 12:42 WIB

Rabu, 7 Oktober 2015 - 12:42 WIB

339 Views

sputnik news

Sekjen PBB Ban Ki-Moon saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto: Sputnik News)

New York, 23 Dzulhijjah 1436/7 Oktober 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengekspresikan kekhawatiran, Selasa (6/10) waktu setempat, terkait kekerasan dan permusuhan di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki Israel yang dinilai bisa di luar kendali.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Ban mengutuk pembunuhan empat warga Palestina baru-baru ini. Ia mendesak pemerintah Israel untuk melakukan investigasi yang cepat dan transparan atas insiden itu, termasuk apakah penggunaan kekuatan oleh tentara Israel telah proporsional.

“Dia (Ban Ki-moon) tidak percaya bahwa pembongkaran rumah warga Palestina atau pembangunan permukiman baru Israel di tanah Palestina yang diduduki akan menghasilkan apapun selain mengobarkan ketegangan lebih lanjut,” ujar pernyaataan tersebut, seperti dilansir Anadolu, Selasa (6/10).

Ketegangan telah meningkat sejak Kamis (1/10) lalu, ketika pasangan suami-isteri pemukim Israel ditembak mati di Tepi Barat. Sejak itu, dua warga Israel telah tewas di Al-Quds dan empat warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel.

Baca Juga: Smotrich Klaim Israel Siap Duduki Gaza dengan Bantuan Trump

Pada Ahad (11/10), Abd al-Rahman Obaid Allah, seorang anak Palestina berusia 13 tahun, tewas ditembak tentara Israel di Betlehem, kota di Tepi Barat. Seorang pemuda Palestina kedua, 18 tahun, juga dilaporkan dibunuh oleh pasukan Israel pada hari yang sama.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, Senin (5/10), sedikitnya 500 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan sejak Sabtu (3/10).

Komentar Ban datang saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dalam sebuah langkah keras, memerintahkan penghancuran rumah dua warga Palestina yang terlibat dalam serangan terhadap warga Israel lebih dari setahun yang lalu.

Hindari Kekerasan

Baca Juga: Palang Merah Internasional Peringatkan Krisis Kemanusiaan di Tepi Barat

Di tempat terpisah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pihaknya ingin menghindari eskalasi kekerasan dengan Israel. Itu merupakan komentar langsung Abbas sejak kerusuhan telah menyebar dalam beberapa hari terakhir dan memicu kekhawatiran pemberontakan (intifada) baru.

“Kami tidak ingin eskalasi militer dan keamanan dengan Israel,” kata Abbas pada pertemuan dengan para pejabat Palestina, seperti dilaporkan kantor berita resmi Wafa.

“Kami mengatakan kepada pasukan keamanan kami, gerakan politik kita, bahwa kita tidak ingin eskalasi, tetapi bahwa kita ingin melindungi diri kami sendiri,” ujar Abbas.

Komentar Abbas itu bertolak belakang dengan pernyatan PM Netanyahu yang lebih mengedepankan unjuk kekuatan, termasuk seruan untuk menghancurkan rumah-rumah milik dua warga Palestina yang melakukan serangan tahun lalu tersebut.

Baca Juga: Menteri Israel Beri Empat Syarat untuk Perundingan Tahap Dua

Rumah Ghassan Abu Jamal dan Muhammad Jaabis, sama-sama di Al-Quds Timur, telah dihancurkan oleh otoritas Israel pada Selasa (6/10) pagi.

Sementara itu, bentrokan lebih juga meletus pada Selasa (6/10), termasuk di Kota Betlehem menyusul pemakaman seorang bocah Palestina berusia 13 tahun yang dibunuh oleh tentara Israel selama kerusuhan di luar kota itu. (T/P022/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Hentikan Pembicaraan Gencatan Senjata Sampai Tahanan Palestina Dibebaskan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Brigade Al-Qassam Bebaskan tiga sandera Israel di Gaza (foto: Anadolu Agency)
Palestina
Amerika