New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad setuju untuk membuka dua penyeberangan perbatasan lagi untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke bagian utara negara yang dilanda gempa, yang dikuasai oleh kelompok oposisi bersenjata.
Guterres mengumumkan perkembangan tersebut pada Senin (13/2/2023) setelah Assad menyetujui penggunaan penyeberangan Bab al-Salam dan al-Raee, yang menghubungkan Turki ke Suriah barat laut, untuk tujuan penjangkauan bantuan, Press TV melaporkan.
Sesuai dengan keputusan Presiden Assad, penyeberangan akan dibuka periode awal tiga bulan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tepat waktu.
Selain mengizinkan transit melalui jalur perbatasan, Sekjen PBB mengatakan, “memfasilitasi akses kemanusiaan, mempercepat persetujuan visa dan memudahkan perjalanan antar hub akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk, lebih cepat.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pengumuman itu disampaikan setelah Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang tertutup mengenai situasi kemanusiaan di Suriah pascagempa.
“Suriah mendukung masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut melalui semua titik persimpangan yang memungkinkan,” kata Bassam Sabbagh, Wakil Tetap Suriah untuk PBB, saat mengomentari keputusan Assad dalam konferensi pers setelah sidang Dewan.
Gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Turkiye dan negara tetangga Suriah Senin, 6 Februari 2023, sejauh ini telah merenggut lebih dari 37.000 nyawa.
Persetujuan yang dikeluarkan oleh Assad muncul setelah PBB menyesalkan bahwa kelompok anti-pemerintah, yang telah ditetapkan sebagai teroris oleh masyarakat internasional, mencegah pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa di bagian utara Suriah. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon