Denpasar, MINA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guteres memuji respon pemerintah Indonesia dalam melakukan penanganan cepat pascakejadian di kedua provinsinya, sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat.
“Sekjen PBB mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki resiliensi yang tinggi dan memberikan apresiasi respons cepat pemerintah sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Sekjen PBB di The Laguna Resort, Kamis (11/10) pagi.
Dikutip dari rilis Setkab, sebelumnya Sekjen PBB menyampaikan duka cita, simpati, kepada para korban dan keluarga korban gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, dan juga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Menlu, Sekjen PBB menekankan, selalu tidak mudah kita bekerja pada saat situasi emergency seperti itu.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Dalam kesempatan bertemu Presiden Jokowi, Sekjen PBB sekali lagi menyampaikan, Indonesia adalah partner atau mitra yang vital bagi PBB.
“Indonesia memiliki kekuatan, kemampuan, memiliki weight, dan memiliki keinginan untuk aktif di dalam upaya untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Menlu mengutip Sekjen PBB.
Karena itu, lanjut Menlu, kemitraan Indonesia dengan PBB dinilai oleh Sekjen PBB sangat excellent.
“Beliau berdua mendiskusiakan beberapa isu dunia, misalnya mengenai masalah perdamaian,” ungkap Menlu seraya menambahkan, Sekjen PBB mengapresiasi kontribusi Indonesia untuk peace keeping operation.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Sementara terkait masalah Palestina, Sekjen PBB menyampaikan apresiasi atas posisi Indonesia terhadap isu Palestina.
“Mengenai masalah situasi di Rakhine State, Sekjen PBB mengatakan, cara Indonesia mendekati isu tersebut adalah yang dinilai pas, sehingga Indonesia dapat memberikan kontribusi walaupun situasinya tidak mudah, kemajuan juga tidak, tetapi Indonesia diyakini dapat terus berkontribusi dalam upaya untuk menyelesaikan situasi di Rakhine State,” pungkas Menlu. (R/R05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa