Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen PBB Sebut Kehancuran di Gaza Terburuk yang Pernah Dilihatnya

Rana Setiawan Editor : Ali Farkhan Tsani - Rabu, 11 September 2024 - 04:30 WIB

Rabu, 11 September 2024 - 04:30 WIB

33 Views

Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: dok. AA)

New York, MINA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengatakan, kehancuran dan pembunuhan di Jalur Gaza adalah yang terburuk yang pernah dilihatnya selama masa jabatannya yang diembannya sejak 2017.

“Saya belum pernah menyaksikan tingkat pembunuhan dan kehancuran seperti yang disaksikan di Gaza dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Guterres dalam sebuah wawancara pers yang dilaporkan Wafa, Selasa (10/9).

Dia menyatakan, PBB telah menawarkan untuk memantau setiap kemungkinan gencatan senjata di Gaza, mengingat keberadaan “Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB” di Timur Tengah (UNTSO).

Ia juga menegaskan bahwa penerimaan Israel atas tawaran ini adalah “kemungkinan yang lemah”, jadi ia menggambarkan keterlibatan PBB dalam peran apa pun di masa depan Gaza sebagai “tidak realistis”.

Baca Juga: Israel kembali Larang Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Ibrahimi

Sekjen PBB menekankan perlunya dan pentingnya gencatan senjata segera di Gaza.

Dalam laporan medis dari Kementerian Kesehatan Palestina terbaru, pasukan penjajah Israel melakukan dua pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza selama 48 jam terakhir, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 16 warga Palestina dan 64 lainnya luka-luka, menurut laporan medis.

Kementerian kesehatan setempat mengonfirmasi sejak Senin (9/9), jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 40.988 korban yang dilaporkan, dengan tambahan 94.825 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang itu, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil. []

Baca Juga: Palestina Sambut Baik Bergabungnya Bolivia di ICJ

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda