New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keterkejutannya atas tingkat kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan di Gaza Utara, di tengah operasi militer Israel yang sedang berlangsung, kata juru bicaranya pada Ahad (27/10).
“Penderitaan warga sipil Palestina yang terjebak di Gaza Utara tidak tertahankan,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric, yang dilansir dari UN News.
Guterres menekankan situasi kritis di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun, di mana warga sipil terjebak di bawah reruntuhan tanpa akses ke perawatan medis, makanan, atau tempat berlindung.
Meskipun telah dilakukan upaya berulang kali untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal, akses terus ditolak oleh otoritas Israel, dengan beberapa pengecualian, sehingga membahayakan banyak sekali nyawa.
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Yang menjadi perhatian khusus adalah penundaan kampanye vaksinasi polio, yang menurut pernyataan itu membahayakan ribuan anak.
Guterres menekankan bahwa pihak-pihak yang berkonflik harus menghormati dan melindungi warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, yang pekerjaanmya harus difasilitasi dan dilindungi, bukan dihambat dan dibahayakan.
“Atas nama kemanusiaan, Sekretaris Jenderal menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera, pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera, dan pertanggungjawaban atas kejahatan berdasarkan hukum internasional,” akhir pernyataan itu.
Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.[An]
Baca Juga: Suporter Israel Kembali Rusuh di Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)