New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres Selasa (26/12) mengumumkan penunjukan Sigrid Kaag sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi bantuan Gaza.
“Dengan peran ini, dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan mengecek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata PBB dalam sebuah pernyataan, MEMO melaporkan, dikutip MINA.
Kaag yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan Belanda itu juga akan membentuk mekanisme PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui negara-negara yang bukan pihak dalam konflik tersebut.
Kaag yang juga diplomat senior PBB itu diperkirakan akan mulai bertugas pada 8 Januari 2024, kata pernyataan itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 20.915 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan membabi buta ini juga menghancurkan Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak dan hancur dan hampir dua juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Penugasan tersebut merupakan bagian dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pekan lalu untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina itu.
Dewan Keamanan PBB pada Jumat pekan lalu mengesahkan resolusi yang menuntut agar semua pihak melakukan “langkah-langkah mendesak” untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza, di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Resolusi itu menuntut pihak-pihak yang berkonflik mengizinkan dan membuka semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza. Termasuk, pintu-pintu perbatasan, guna memastikan staf kemanusiaan dan bantuan tersalurkan ke warga sipil yang membutuhkan.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 20.915 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Serangan membabi buta juga menghancurkan kota Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak dan hancur dan hampir dua juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun