New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengulangi seruannya agar Israel membatalkan rencana aneksasinya ke Tepi Barat, Palestina.
Guterres menyatakan dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Markas Besar PBB di New York. MEMO melaporkan, Sabtu (27/6).
“Saya bekerja dengan Koordinator Utusan Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov untuk menciptakan suasana yang tepat untuk menyelenggarakan kuartet tanpa prasyarat,” ujarnya.
Guterres menekankan, jika diimplementasikan, aneksasi akan menjadi pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional, sangat merugikan prospek solusi dua negara dan melemahkan kemungkinan pembaruan negosiasi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Saya meminta pemerintah Israel untuk membatalkan rencana pencaplokannya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, saat ini, pihaknya memang tidak dapat menciptakan pembicaraan kuartet ini. Namun, kami percaya bahwa dialog adalah satu-satunya cara untuk melanjutkan masalah ini.
Semenara itu, Nickolay Mladenov mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa semua pihak harus melakukan peran mereka dalam pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang untuk menjaga prospek solusi dua negara, sejalan dengan parameter yang disepakati secara internasional, hukum internasional dan resolusi PBB.
“Upaya ini harus segera dimulai,” menurut Mladenov. “Tidak ada waktu untuk kalah.”
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dia menambahkan, nasib rakyat Palestina dan Israel tidak bisa ditentukan oleh tindakan sepihak yang merusak dan memecah belah, dan mungkin menempatkan perdamaian di luar jangkauan dalam hidup kita. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan