Ramallah, 3 Ramadhan 1438/ 29 Mei 2017 (MINA) – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat pada Ahad (28/5) mengecam pemerintah Israel yang mengadakan rapat kabinet mingguan di bawah Masjid Al-Aqsha dengan menyetujui beberapa prosedur ilegal.
“Pemerintah kependudukan [Israel] memutuskan saat bulan Ramadan dimulai bertepatan dengan ulang tahun ke 50 pendudukan militer Palestina, akan mengirim sebuah pesan kepada masyarakat Palestina dan masyarakat internasional untuk terus melanggar hukum internasional. Israel menyakini bahwa pihaknya tidak akan membayar harga untuk meruntuhkan resolusi internasional,” katanya.
Menurutnya, beberapa negara bahkan telah mendorong Israel untuk melarikan diri tanpa hukuman daripada memaksanya guna mematuhi undang-undang internasional, demikian Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Israel sengaja menyabotase upaya internasional guna menghidupkan kembali proses perdamaian dan bekerja untuk menguasai Tepi Barat termasuk Al-Quds,” ujarnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Sebagai sebuah kekuatan, Israel mencoba untuk mengubah sifat historis dan menguasai Al-Quds pada khususnya, sebuah tindakan melawan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang semuanya menyatakan bahwa Yerusalem adalah kota yang merupakan bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki di perbatasan sejak tahun 1967,” tambahnya.
Di samping itu, Ia meminta PBB dan masyarakat internasional untuk mencegah Israel dan menghentikan perilaku provokatifnya, dengan menghormati status quo di Yerusalem dan tempat-tempat suci dan memegang tanggung jawabnya untuk mengakhiri pendudukan di tanah milik warga Palestina.(T/R10/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya