Jericho, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat meminta Inggris mengakui Negara Palestina di perbatasan tahun 1967 dan mempertimbangkan kembali rencana merayakan peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour.
Hal ini disampaikan saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris untuk Timur Tengah, Alistair Burt, di kantor Erekat di Jericho, Tepi Barat, pada Selasa (22/8) yang membahas berbagai isu penting bagi kedua belah pihak, terutama hubungan bilateral.
“Inggris, Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, Persatuan Bangsa-Bangsa dan seluruh dunia internasional harus mewajibkan pemerintah Israel untuk menerima asas kedua negara berdasarkan batas-batas sejak 4 Juni 1967 lalu,” katanya, demikian media Palestina Wafa yang dikutip MINA.
Menurutnya, Palestina merupakan negara independen dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya ingin hidup dalam keamanan dan perdamaian yang berdampingan dengan warga Israel sejak 1967.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Seluruh negara di dunia meminta Israel untuk menghentikan aktivitas penjajahannya kepada warga Palestina,” katanya.
Ia menjelaskan praktik Israel menghancurkan solusi dua negara dan menggantinya dengan satu negara dengan dua sistem, yaitu sistem apartheid dengan mempertahankan status quo di tanah Palestina.
Sementara itu, Erekat meminta Hamas, otoritas de facto di Gaza, untuk membubarkan komite administratifnya dan memungkinkan pemerintah konsensus nasional Perdana Menteri Rami Hamdallah untuk memegang kekuasaan penuh di Gaza. (T/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya