Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen Rabithah: Mubalig Jangan Biarkan Masjid Kosong dari Aktivitas Keislaman

Rendi Setiawan - Kamis, 4 Agustus 2016 - 16:25 WIB

Kamis, 4 Agustus 2016 - 16:25 WIB

353 Views

Jakarta, 30 Syawwal 1437/4 Agustus 2016 (MINA) – Sekjen Rabithah Al-‘Alam Al-Islami, Abdullah bin Abdul Muhsin Al-Turki mengimbau para mubaligh di seluruh dunia untuk tidak membiarkan masjid kosong dari aktivitas ke-Islaman.

“Masjid adalah sumber dari segala kebaikan. Pemahaman Islam yang benar adalah yang sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadits, dan tempat yang tepat untuk mempelajari keduanya adalah masjid,” kata Al-Turki saat Seminar Internasional bertajuk ‘Peran Masjid dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang’ di Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (4/8).

Ia menekankan bahwa sebagai sumber rujukan utama umat Islam, maka wajib untuk mempelajari Al-Quran dan Al-Hadits. “Kita sebagai umat Islam, harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari Al-Quran maupun Al-Hadist,” ujarnya.

Menurut Al-Turki, ketika umat Islam jauh dari sumber utamanya, yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, maka Islam akan jauh dari kejayaan. Oleh karena itu, kata Al-Turki, 4 Imam Madzhab tidak berbeda pendapat dalam hal sumber utama rujukan umat Islam.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

“Mereka hanya berbeda dalam hal furuiyyah (cabang) saja, namun tetap berkasih sayang di antara mereka, itu salah satu model kerukunan umat Islam,” katanya pula mencontohkan.

Al-Turki melanjutkan bahwa hal itu berbeda dengan apa yang terjadi pada umat Islam saat ini. Menurut dia, banyak di antara umat Islam yang merasa paling benar dan menyalahkan kelompok di luar kelompoknya hanya karena masalah-masalah yang sebenarnya masih ada celah ijtihad.

“Ini adalah agenda besar musuh Islam untuk mencerai beraikan barisan kaum Muslimin,” tuturnya.

Al-Turki menggarisbawahi bahwa adanya ekstrimisme adalah buah dari kebodohan dan minimnyan ulama yang faqih terhadap agama. Selain itu, kata Al-Turki, juga karena perseteruan politik dan perebutan kekuasaan serta kekayaan.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

“Jangan sampai masjid menjadi sepi, apabila masjid sebagai pondasi utama pembelajaan ajaran Islam ini sepi, maka umat Islam akan mudah dirobohkan, umat Islam akan mudah dicerai-beraikan,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak umat Islam untuk memakmurkan masjid agar terhindar dari pemahaman-pemahaman yang justru jauh dari ajaran Islam.

“Kami mengajak kepada segenap kaum Muslimin untuk memakmurkan masjid. Bukanlah yang dimaksud dengan memakmurkan masjid adalah dengan memewahkan bangunannya, meninggikan menaranya, tetapi dengan membaca lantunan ayat Al-Quran, mempelajari dan memahami ajaran Islam dan dijadikan sebagai tempat di mana seseorang memperoleh jawaban dari pertanyaan seputar ke-Islaman,” jelasnya. (L/P011/P2)

 Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah