DI PELOSOK negeri ini, masih banyak anak yang berjalan kaki berkilo-kilometer hanya untuk sampai ke sekolah. Atap bocor, dinding berlubang, dan kursi reyot menjadi pemandangan sehari-hari. Tapi semangat mereka tak pernah bocor seperti genteng sekolahnya. Karena mereka tahu, sekolah boleh sederhana, tapi mimpi harus setinggi langit dan lebih dalam dari lautan.
Jangan pernah remehkan mereka yang belajar di ruang kelas berdebu, yang hanya memakai sandal jepit, atau membawa tas robek hasil jahitan sendiri. Di balik kesederhanaan itu, tersembunyi tekad baja yang tak mudah dikalahkan oleh keadaan. Mereka yang hari ini belajar dengan keterbatasan, besok bisa menjadi pemimpin yang membalik sejarah dengan keberanian dan keyakinan.
Kita semua punya hak untuk bermimpi besar, meskipun berasal dari tempat yang kecil. Jangan biarkan tembok sekolah yang kusam memudarkan cahaya impianmu. Sebab masa depan bukan ditentukan oleh seberapa megah bangunan sekolahmu, tapi seberapa kuat keinginanmu untuk terus belajar, berjuang, dan bangkit.
Banyak anak dari keluarga sederhana yang hanya bisa makan sekali sehari, namun tak pernah absen ke sekolah. Mereka paham, ilmu adalah tiket menuju perubahan. Air mata mereka bukan tanda kelemahan, tapi bukti perjuangan. Karena bagi mereka, setiap huruf yang dipelajari adalah langkah menuju pintu masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga: Pendidikan adalah Nafas Peradaban: Mengapa Setiap Anak Harus Belajar
Jangan malu menjadi siswa di sekolah terpencil. Jangan kecil hati karena seragammu tak baru atau bukumu bekas. Percayalah, Allah melihat usaha, bukan tampilan luar. Dan mereka yang bersungguh-sungguh dalam keterbatasan akan dibukakan jalan yang tak disangka-sangka oleh-Nya.
Dunia ini pernah mencatat kisah anak petani, anak buruh, bahkan anak pemulung yang berhasil menjadi orang hebat. Bukan karena mereka kaya, tapi karena mereka tak menyerah. Mereka menjadikan mimpi sebagai kekuatan untuk menaklukkan segala halangan. Dan itu bisa jadi kisahmu juga, jika kau terus berjuang tanpa lelah.
Tidak semua orang diberi kemudahan, tapi setiap orang diberi kesempatan. Maka jangan sia-siakan kesempatan sekecil apapun untuk belajar. Meski lelah, meski terluka oleh kenyataan, teruslah melangkah. Karena mimpi yang luar biasa hanya bisa dicapai oleh jiwa yang tak mudah menyerah.
Jangan takut bermimpi menjadi dokter, insinyur, guru, penulis, atau presiden, meski sekolahmu hanya berdinding bambu. Yang penting bukan di mana kamu mulai, tapi bagaimana kamu bertahan dan terus melangkah. Bahkan pohon tertinggi pun tumbuh dari benih kecil yang sabar menunggu hujan.
Baca Juga: Lebih dari 100 Mitra Jepang Siap Mengajar di Sekolah Indonesia, Apa Misi Mereka?
Setiap anak bangsa berhak untuk bercita-cita besar. Dan kamu, yang mungkin merasa kecil hari ini, sejatinya sedang tumbuh menjadi besar melalui ujian kehidupan. Jadikan kesederhanaan sebagai alasan untuk sukses, bukan alasan untuk menyerah. Karena mereka yang terbiasa hidup susah, akan lebih tangguh menghadapi tantangan dunia.
Sekolah boleh sederhana, bahkan sangat sederhana. Tapi jangan biarkan mimpimu ikut sederhana. Peluk mimpi itu erat-erat, rawat ia dengan doa, belajar, dan kerja keras. Suatu saat, dunia akan menoleh padamu bukan karena kemewahan masa lalumu, tapi karena keajaiban dari mimpi besar yang kau wujudkan dengan sepenuh hati.
Baca Juga: Jelang HUT Ke-80 RI, Mendikdasmen Umumkan Program Revitalisasi Sekolah dan Insentif Guru