Srinagar, MINA – Sekolah dan kantor-kantor pemerintah dibuka kembali di kashmir/">Jammu dan Kashmir yang dikelola India pada Senin (19/8), setelah dua pekan ditutup.
Namun, tidak seperti di wilayah lain di negara bagian itu, sebagian besar sekolah di ibu kota musim panas Srinagar tetap ditutup. Sekolah yang dibuka tampak tetap kosong karena orangtua lebih memilih menjaga anak-anak mereka di rumah.
Warga Muslim Kashmir telah diliputi keresahan atas keputusan pemerintah India untuk mencabut otonomi daerah lembah yang disengketakan itu, demikian Press TV melaporkan.
Beberapa wilayah kashmir/">Jammu dan Kashmir menghadapi situasi seperti jam malam setelah pemerintah memberlakukan pembatasan untuk mengekang kekerasan dan protes sebagai tanggapan terhadap keputusan pemerintah yang mencabut Artikel 370 dan 35A dari konstitusi.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Pembatasan bergerak telah dicabut, tetapi blokade komunikasi masih ada.
Para orangtua mengatakan, anak-anak mereka akan tinggal di rumah sampai jaringan seluler dipulihkan dan mereka dapat menghubunginya.
Pegawai pemerintah kembali bekerja di tengah keamanan yang ketat pada Senin.
India telah memerangi pemberontakan 30 tahun di kashmir/">Jammu dan Kashmir di mana sedikitnya 50.000 orang telah terbunuh.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Para kritikus mengatakan, keputusan untuk mencabut otonomi daerah akan menyebabkan alienasi lebih lanjut dan memicu perlawanan bersenjata. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam