Wamena, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghadirkan program sekolah Digital atau digitalisasi sekolah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy secara simbolis memberikan bantuan berupa komputer tablet dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memudahkan guru dan siswa mengakses berbagai sumber belajar digital di SMPN 2 Wamena, Selasa (15/10)
“Saya ingin, Kabupaten Jayawijaya, khususnya kota Wamena menjadi uji coba program digitalisasi sekolah. Oleh karena itu, tadi secara simbolik telah diserahkan gadget kepada kepala-kepala sekolah. Selain gadget, nanti ada PC server, internet dan infokus. Gadget ini diberikan kepada sekolah untuk dipakai oleh siswa tetapi tidak boleh dibawa pulang, hanya dipakai selama waktu belajar di sekolah,” katanya.
Melalui digitalisasi sekolah, Mendikbud berharap, tahun 2020 para peserta didik bisa memanfaatkan platform yang disediakan Kemendikbud yaitu portal rumah belajar sebagai sumber belajarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Di Kemendikbud ada portal namanya rumah belajar. Di situ bahan-bahan pelajaran semua sudah lengkap. Anak-anak dibimbing oleh guru bagaimana cara mendapatkan bahan pelajaran itu. Jadi tidak semuanya dari buku, sebagian besar pelajaran didapatkan dari portal yang disediakan Kemendikbud,” ujar Mendikbud.
Dengan program digitalisasi sekolah, Mendikbud menerangkan peserta didik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) bisa bersaing dengan peserta didik di daerah maju seperti Jakarta.
Selanjutnya Mendikbud mengatakan, pihaknya akan mengirimkan instruktur untuk melatih para guru di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). Ia juga menghimbau para guru segera mengikuti pelatihan tentang penggunaan portal rumah belajar.
Mendukung program digitalisasi sekolah, Kemendikbud mendistribusikan 100 unit komputer tablet kepada Sekolah Menengah Atas (SMA), 100 unit untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 20 unit untuk Sekolah Dasar (SD).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sebelumnya, program digitalisasi sekolah yang pertama diluncurkan di Natuna, Riau terutama pada sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi. Serta kepada sekolah-sekolah yang memiliki kinerja baik melalui BOS Kinerja. (R/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September