Darfur, Sudan, 19 Rajab 1437/ 27 April 2016 (MINA) – Sekolah Tradisional Al-Quran Khalwah di Darfur, Sudan bagian barat, mampu menarik ribuan mahasiswa di seluruh negara itu untuk belajar Al-Quran dan memperoleh ajaran agama Islam.
Sekolah Khalwah memang dikenal memainkan peran penting dalam pemberantasan buta huruf Al-Quran dan mempromosikan pendidikan agama Islam, yang merupakan penduduk mayoritas Muslim.
Di sekolah tersebut anak-anak belajar dan menghafal Al-Quran, membaca dan menulis bahasa Arab serta mempelajari Fiqh (hukum Islam).
Salah satu Sekolah Khalwah yang terkenal adalah Khalwah dari Al-Ihsan di Al-Fashir, ibukota Darfur Utara, di mana 30 siswa telah berkumpul untuk mempelajari kitab suci Islam.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Siswa belajar beberapa bagian dari Quran serta bagaimana melakukan shalat,” kata Sheikh Abdul Rahman, Kepala Imam Salman mengatakan, kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Isalmic news Agency (MINA).
Di lembaga pendidikan Khalwah itulah siswa menghabiskan waktu antara 2-4 tahun untuk belajar Al-Quran, bahasa Arab, hukum Islam, dan bagaimana melakukan shalat.
Mahasiswa memulai hari mereka dari subuh dan terus mengambil pelajaran sepanjang hari sampai awal malam. Pada pagi hari, siswa menuliskan sejumlah ayat-ayat Al-Quran di atas lembaran kayu untuk dihafal, sebelum mereka menyetorkannya di depan kepala imam.
“Perang tidak memadamkan api pendidikan di Darfur,” kata Sheikh Abdul.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Sejak tahun 2003, Darfur telah menjadi tempat konflik antara pemerintah Sudan dan tiga gerakan perlawanan, yang menurut PBB, telah mengakibatkan sekitar 300.000 orang tewas dan 2,5 juta lainnya mengungsi.
Khalwah dari Om Al-Kheir di Al-Fashir menampung lebih dari 300 siswa, yang sebagian besar berasal dari kamp-kamp pengungsi di dekatnya. Beberapa siswa di Khalwah juga menghadiri sekolah reguler di Sudan.
Di sela itu, Ahmed Yaacoub, seorang mahasiswa mengatakan, sebagian besar keluarga sekarang cenderung untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah reguler.
Selama dua dekade terakhir, sekolah reguler telah bermunculan di seluruh Sudan dengan restu dari pemerintah Omar al-Bashir.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
“Keluarga-keluarga ini, bagaimanapun, tertarik untuk mengirim anak-anak mereka ke Khalwah dengan maksud memperdalam iman mereka,” kata Yaacoub.
Pada tahun 1990, pemerintah membuka sebuah universitas untuk menyediakan pendidikan reguler bagi siswa.
Menurut Yaacoub, ini tidak akan mengurangi peran khusus yang dimainkan oleh Khalwah dalam kehidupan Sudan.
“Meskipun Khalwah tidak lagi menerima ribuan mahasiswa seperti di masa lalu, mereka akan tetap perawakan mereka dalam masyarakat di mana agama tetap menjadi kekuatan pendorong,” katanya. (T/hna/P4)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)