Yogyakarta, MINA – Wujudkan masyarakat siaga ancaman bencana gempabumi dan tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Geofisika (SLG) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kita berkumpul di sini untuk menyiapkan diri dan berlatih agar bisa menyelamatkan diri, keluarga dan masyarakat sehingga diharapkan tidak ada korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima MINA, Rabu (17/3).
Kegiatan SLG dilaksanakan selama dua hari pada 16-17 Maret 2021 dengan total peserta sebanyak 224 orang di Balai Desa Glagah dan Balai Desa Kemadang.
Kegiatan diisi dengan penguatan pemahaman oleh para Narasumber dari BNPB, PUPR, BPBD DIY dan BMKG, serta dilengkapi dengan Kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Gempabumi dan Tsunami.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Dwikorita berharap, dengan adanya kegiatan SLG, seluruh komponen masyarakat paham dan mampu melakukan penyelamatan diri terhadap bencana gempabumi dan tsunami, sehingga minim risiko korban jiwa maupun korban materiil.
“Gempabumi tidak bisa dicegah karena ini salah satu bencana alam yang menjadi bagian dari kehidupan kita, namun yang dapat dicegah adalah jatuhnya korban jiwa ataupun kerugian sosial ekonomi. Hal inilah yang menjadi goal Sekolah Lapang Geofisika (SLG), khususnya untuk mitigasi Gempabumi dan Tsunami,” ujarnya. (R/SR/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan