Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sektor Penerbangan Israel Rugi Hingga USD 28,8 Juta, Dampak Genosida Gaza

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Aula kedatangan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, Ahad, 4 Agustus 2024. (Foto: Times of Israel)

Gaza, MINA – Sektor penerbangan Israel telah menderita kerugian sebesar 105 juta shekel ( USD 28,8 juta) dalam sembilan bulan pertama tahun 2024 sebagai akibat dari genosida yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Informasi ini diungkap dalam sebuah pernyataan oleh Otoritas Bandara Israel pada Senin (30/12), bersamaan dengan laporan pembatalan penerbangan yang terus berlanjut oleh beberapa maskapai penerbangan Barat ke dan dari Tel Aviv, sebagaimana dilaporkan oleh saluran lokal 13 dan 14. Demikian dikutip dari Middle East Monitor .

Otoritas tersebut mengonfirmasi mereka mengalami kerugian operasional sebesar 105 juta shekel akibat perang yang sedang berlangsung dan pengurangan operasi maskapai penerbangan internasional.

Data menunjukkan bahwa sekitar 13,8 juta penumpang melewati Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada tahun 2024, penurunan sebesar 34% dibandingkan dengan tahun 2023.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Palestina Serukan Pembebasan Direktur RS Kamal Adwan

Pernyataan tersebut juga mencatat pengeluaran selama sembilan bulan pertama tahun 2024 turun sekitar 16% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, dengan total sekitar 2,3 miliar shekel (USD 630 juta).

Ke depannya, Otoritas Bandara berencana untuk menerapkan pemotongan tambahan sebesar 10% dalam pengeluarannya pada tahun 2025.

Menurut situs web penerbangan Israel Passport News, Otoritas Bandara memutuskan untuk tidak mengubah tarif sewa untuk tahun 2025, karena penurunan aktivitas di Bandara Ben Gurion, termasuk toko bebas bea dan penyewa lainnya.

Situs tersebut menambahkan bahwa Otoritas Bandara sedang mempersiapkan diri untuk periode pascaperang, mengantisipasi peningkatan lalu lintas penumpang dan kembalinya maskapai penerbangan asing ke Israel pada tahun 2025, sambil berfokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan layanan pelanggan.

Baca Juga: Netanyahu Jalani Operasi Prostat

Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan maskapai penerbangan asing telah membatalkan penerbangan ke dan dari Israel karena serangan roket dari Lebanon dan Yaman meningkat di seluruh negeri.

Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.[]

Baca Juga: Genosida Israel di Gaza: Syahid 45.541, Luka 108.338

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda