Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEKULARISME RUSAK KEHIDUPAN BERAGAMA DI TURKI

Rendi Setiawan - Rabu, 10 Desember 2014 - 12:36 WIB

Rabu, 10 Desember 2014 - 12:36 WIB

1724 Views

(Foto: Hurriyet)
(Foto: Hurriyet)

(Foto: Hurriyet)

Ankara, 17 Shafar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Seorang pejabat senior Direktorat Jenderal Departemen Agama Turki (Diyanet) mengatakan, globalisasi dan sekularisme telah merusak kehidupan beragama di masyarakat Turki.

“Loyalitas masyarakat terhadap agama sangat tinggi, tetapi sayangnya kurikulum dan sistem pendidikan merusak kehidupan beragama masyarakat, itulah yang saat ini dialami Turki,” kata Necdet Subasi, Kepala Departemen Pengembangan Strategi Diyanet di Ankara.

Subasi mengatakan, sebagian besar masyarakat Turki sangat peduli terhadap kehidupan beragama. Hurriyet daily news melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Sebanyak 17 persen responden mengatakan, orang yang melakukan hal-hal baik dalam hidup akan masuk surga bahkan jika mereka tidak percaya pada Nabi Muhammad, sedangkan 12 persen mengatakan mereka tidak memiliki ide tentang hal ini,

Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global

“Data menegaskan hal ini. Sekitar 67,5 persen dari masyarakat Turki sangat peduli dalam hal agama, “kata Subasi, mengutip sebuah survei terbaru yang dilakukan Institut Statistik Turki (TÜİK) untuk Diyanet.

Survei itu berjudul “Survei Kehidupan Beragama,” memberikan hasil yang bertentangan dengan perilaku keagamaan di negara tersebut.

Mayoritas responden, 99,2 persen, menggambarkan diri mereka sebagai Muslim, sedangkan 98,7 persen responden percaya Allah itu ada.

Survei mengungkapkan, 42,5 persen responden mengatakan, mereka berdoa lima kali sehari, sementara 6,6 persen mengatakan mereka telah berziarah ke Mekkah Al-Mukarramah. 10 persen responden mengatakan, tidak dosa untuk minum alkohol tanpa mabuk, dan 64 persen mengatakan, agama adalah referensi dalam hidup mereka.

Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah

Sementara itu, 71,6 persen responden wanita mengatakan mereka mengenakan jilbab di luar rumah mereka, sementara 20,8 persen responden mengatakan mereka membaca Al-Quran setiap hari.

Sekitar 40 persen responden mengatakan mereka menyetujui bunga bank, sebuah praktek yang dilarang dalam Islam. Sebanyak 21,3 persen mengatakan itu adalah boleh untuk membayar utang dengan mengambil pinjaman dengan bunga rendah. (T/P011/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Internasional