New York, 1 Dzulhijjah 1435/25 September 2014 (MINA) – Militan sekutu kelompok Islamic State (IS) atau ISIS mengeksekusi seorang warga Perancis yang diculik di Aljazair dalam sebuah video yang diposting online.
Namun Presiden Perancis Francois Hollande berjanji bahwa Paris tidak akan menyerah pada pemerasan.
“Perancis akan melalui cobaan pembunuhan salah satu warganya, tapi Perancis tidak akan pernah menyerah pada pemerasan,” katanya kepada Majelis Umum PBB di New York, Rabu (24/9), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Herve Gourdel (55), warga Perancis, diculik di Taman Nasional Djurdjura pada Ahad (21/9) oleh kelompok bersenjata Jund Al-Khilafah, sehari setelah tiba di Aljazair.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Eksekusi pemenggalan itu diakukan menyusul penolakan Perancis atas ultimatum 24 jam kelompok pejuang agar pemerintah Paris menghentikan serangan udaranya di Irak yang merupakan bagian dari kampanye pimpinan Amerika Serikat (AS) melawan ISIS.
Perancis adalah negara sekutu pertama yang bergabung dengan pemerintah AS dalam melaksanakan serangan udara terhadap militan ISIS di wilayah Irak.
Presiden AS Barack Obama menyuarakan solidaritasnya kepada Perancis atas pembunuhan itu, setelah dua wartawan Amerika dan seorang pekerja bantuan Inggris dipenggal oleh ISIS di dalam video yang serupa.
Video pembunuhan Gourdel dimulai dengan klip dari Hollande saat konferensi pers, di mana dia mengumumkan serangan terhadap ISIS di Irak. Video kemudian menunjukkan Gourdel berlutut dengan tangan di belakang punggungnya di depan empat militan, wajah mereka ditutupi.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Secara singkat Gourdel mengungkapkan cintanya kepada keluarganya sebelum salah satu penculik membaca pidato yang mencela tindakan “tentara salib pidana Perancis” terhadap Muslim di Aljazair, Mali dan Irak.
Militan mengatakan, pemenggalan untuk “membalas korban di Aljazair dan mendukung kekhalifahan” yang dicanangkan oleh ISIS di Irak dan Suriah.
AS telah membangun koalisi lebih dari 50 negara untuk melawan ISIS.
Kelompok yang menculik Gourdel dibentuk baru-baru ini setelah memisahkan diri dari Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM). (T/P001/R11)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)