London, MINA – Pertempuran sengit terjadi antara tentara Suriah dan kelompok oposisi pada Ahad (11/3) dini hari di Ghouta Timur, menambah korban tewas warga sipil total mencapai 1.099 dalam 21 hari terakhir.
Korban tewas yang dicatat oleh lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berbasis di Inggris, termasuk 227 anak dan 154 perempuan. Sedikitnya 4.378 orang lainnya terluka.
“Pesawat tempur menutupi langit di Ghouta Timur kemarin,” kata aktivis di kota Douma, Abdelmalik Aboud kepada Al Jazeera pada Ahad.
“Penembakan itu difokuskan pada tempat penampungan dan masjid bawah tanah, serta tempat yang telah menyembunyikan orang,” katanya dari wilayah di kota utama dalam Ghouta Timur yang terkepung.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kenaikan jumlah korban terjadi di tengah tudingan adanya serangan kimia lain di kota Arbin di Ghouta Timur.
Relawan penyelamat Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets) mengatakan bahwa pasukan Pemerintah Suriah menghantam Arbin dengan gas klorin, bom fosfor dan napalm.
Ini adalah serangan kimia kedua yang diduga terjadi dalam hitungan hari.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad telah membantah bahwa pasukannya menggunakan senjata kimia. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)