Ankara, MINA – Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, Turki telah melakukan 324.243 operasi anti-terorisme sejak upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016.
“Turki kehilangan banyak martir selama bertahun-tahun dalam perangnya melawan pengkhianat dan teroris yang bertujuan untuk membagi negara dengan total 324.243 operasi yang dilakukan di tiga tahun,” ujarnya saat berbicara dalam jamuan makan malam bersama keluarga veteran dan martir korban kudeta yang gagal, Senin (15/7).
Dilansir dari Anadoulu Agency, Menteri Dalam Negeri Turki mencatat, sebanyak 69.496 penangkapan dilakukan terhadap semua organisasi teroris selama tiga tahun terakhir, sementara 5.778 teroris dinetralkan.
“Kami melakukan 9903 operasi terhadap FETO (Organisasi Teroris Fethullah) pada 2019,” katanya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Soylu mengatakan, negaranya banyak menderita karena pengkhianatan dan ia akan terus memerangi terorisme untuk menjadikan Turki negara yang aman.
“Apa pun yang Anda sebut terorisme dan sumber apa pun yang Anda kaitkan, kami akan menghilangkan terorisme dari negeri-negeri ini dan kami bermaksud menjadikan Turki negara teraman di dunia,” katanya.
Soylu menggarisbawahi bahwa selain pertempuran Turki melawan terorisme. Turki telah berurusan dengan migrasi massal yang tidak teratur dan memerangi perdagangan narkoba global.
Turki menandai 15 Juli sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional. Hari ini diperingati dengan acara-acara untuk menghormati mereka yang kehilangan nyawa dan untuk mengingat keberanian bangsa. (T/Ais/RS3)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)