Selama 86 Hari Mogok Makan, Tahanan Palestina Syeikh Adnan Meninggal Dunia

Pemimpin Tahanan Palestina Syekh Khader Adnan. (Foto: Shehab)

Al-Quds, MINA – wafat setelah melakukan aksi mogok makan selama 86 hari di penjara zionis Israel. Demikian dikutip dari Syehab, Selasa (2/5).

Aksi mogok makan para tahanan Palestina kerap kali dilakukan menanggapi kebijakan yang semakin ketat diberlakukan oleh pendudukan Israel utamanya saat ini di bawah Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, di bawah kabinet Perdana Menteri Benyamin Netanyahu.

Faksi-faksi Palestina berduka atas wafatnya Khader Adnan. Pemimpin Ismail Radwan berkata,”Kami berduka atas rakyat Palestina dan seluruh bangsa terhadap Syuhada Sheikh Khader Adnan, yang mewakili legenda dalam menghadapi pendudukan Zionis Israel.”

Radwan menambahkan, pendudukan Zionis beranggung jawab penuh, dan kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja oleh faksi-faksi perlawanan Palestina.

Dia juga meminta semua organisasi HAM dan kemanusiaan internasional serta Otoritas Palestina untuk mengejar tanggung jawab pendudukan atas kejahatan perang terhadap tahanan Palestina. “Tahanan heroik Khader Adnan mewakili ikon perlawanan terhadap pendudukan Zionis di dalam penjara, dan kejahatan semacam itu tidak akan merusak kekuatan dan keteguhan para tahanan,” katanya.

Sementara Gerakan Perlawanan menanggapi,”Komandan Syekh Khader Adnan bangkit sebagai Syuhada dalam kejahatan yang pendudukan Zionis Israel harus memikul tanggung jawab penuh dan langsung tersebut,” ujarnya.

“Saat kami sedih (atas wafatnya) pejuang ini, yang tidak pernah meninggalkan tugasnya untuk mendukung kebenaran dan membela rakyatnya, dan menghabiskan saat-saat hidupnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesuciannya, kami menegaskan bahwa kami melanjutkan pada jalan dan pendekatan yang sama dengan pemimpin Khader Adnan (pendekatan perlawanan) dan semua yang telah dilakukan terdahulu oleh para pemimpin dan mujahidin,” tegasnya.

Sementara itu, juru bicara resmi gerakan , Munther al-Hayek, menyatakan berduka atas syahidnya tahanan Khader Adnan, yang bangkit (melawan dengan aksi mogok makan) saat terbelenggu oleh kebencian pendudukan, pemerintah Netanyahu dan penjara kematian Ben Gvir.

Mengomentari kesyahidan Khader Adnan, Front Populer mengatakan,“Kejahatan Israel membunuh pejuang Khader Adnan adalah perwujudan dari skala pelanggaran dan kejahatan mengerikan terhadap gerakan tahanan, terutama tahanan yang sakit, yang menderita dari kebijakan kelalaian medis yang menempatkan ratusan tahanan pada hukuman mati yang lambat laun akan mengalami nasib yang sama sebagaimana Syuhada Khader Adnan.

Sekretaris Jenderal Gerakan Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Al-Barghouti, mengomentari pembunuhan Adnan dengan menyatakan pendudukan kriminal fasis Zionis Israel memikul tanggung jawab atas pembunuhan pejuang gagah berani Khader Adnan, dan Israel akan membayar harga atas tindakan kejahatan serius ini dan untuk kejahatan penahanan administratif dan penganiayaan tahanan pria dan wanita di penjara pendudukan.

Gerakan Perlawanan Rakyat di Palestina menunjukkan perlunya menanggapi kejahatan pendudukan terhadap para tahanan dengan meningkatkan perlawanan dan mendukung para tahanan di semua tingkatan.

Dalam sebuah pernyataan pers, Perlawanan Rakyat menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian pemimpin tahanan Khader Adnan, juga menekankan bahwa diamnya lembaga internasional dan kemanusiaan mengenai kejahatan yang dilakukan terhadap para tahanan merupakan dorongan dan persetujuan atas kejahatan ini.

Dalam konteks yang sama, kantor media Gerakan Mujahidin Palestina mengatakan bahwa syahidnya pemimpin tahanan Khader Adnan adalah pembunuhan teroris Zionis yang tidak bisa ditolerir.

Sebuah pernyataan pers menambahkan bahwa Zionis bertanggung jawab atas kejahatan terhadap tahanan Khader Adnan ini, dan harus menanggung semua konsekuensinya.

Dia menekankan bahwa kejahatan sistematis pendudukan terhadap tahanan heroik Palestina menggambarkan wajah buruk terorisme dan kebencian Zionis, yang merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional tentang tahanan. (T/ysd/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.