Gaza, 14 Syawwal 1435/10 Agustus 2014 (MINA) – Wakil Menteri Informasi Palestina, Ihab Al-Ghusain mengatakan, pihaknya telah mengizinkan untuk hampir seribu wartawan asing masuk ke Jalur Gaza, melalui perbatasan dengan wilayah jajahan Zionis Israel, Beit Hanoun, utara Gaza selama periode agresi Zionis ke daerah terblokade itu.
“Mereka diizinkan memasuki Gaza untuk menyaksikan situasi dan kejahatan nyata yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” kata Ghusain dalam siaran pers Al-Ray sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dia mengatakan, meski kondisi sulit, kementerian melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi tugas-tugas wartawan dan memberi mereka informasi penting.
Pejabat dari perwakilan gerakan perlawanan Hamas itu menyatakan bahwa kementerian menangani semua wartawan atas dasar tindakan profesional, meskipun beberapa dari mereka memberlakukan kebijakan yang bias dengan mendukung kepentingan penjajah Zionis.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Kami meninjau mereka yang tidak mengikuti langkah-langkah profesional dan objektivitas serta kami terus berkomunikasi dengan seluruh wartawan untuk menyampaikan kebenaran seperti apa adanya,”ujarnya.
Ghusain menekankan, apa yang diperlukan kementerian terhadap para penyampai informasi adalah komitmen pada kejujuran, objektivitas dan menyampaikan kebenaran, serta tidak menjadi bias terhadap semua isu Palestina pada aspek nasional, politik, hukum, legitimasi dan kemanusiaan.
Pernyatan Ghusain merupakan jawaban menolak tuduhan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, yang mengatakan media asing tidak imbang dan bias dalam laporan-laporannya karena pro Palestina akibat tekanan dari Hamas.
Salah satu klaim Netanyahu adalah demikian banyak gambar tentang serangan Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Juli lalu, tapi minim sekali gambar penembakkan roket Hamas ke wilayah Israel, padahal Israel menjadikan serangan roket Hamas ini sebagai alasan utamanya menyerbu Jalur Gaza.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Ghusain mengucapkan terima kasih dan menghargai tokoh-tokoh media asing yang menentang kebijakan bias lembaga-lembaga media mereka mengikuti kebijakan penjajah dan dapat menyampaikan fakta-fakta sebagaimana adanya dan pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Dia menghargai para wartawan yang telah menyerahkan pengunduran diri mereka dari beberapa lembaga-lembaga media sebagai penolakan terhadap tuga peliputan non-profesional lembaga-lembaga media mereka untuk pemberitaan perang di Gaza.
Ghusain tidak menyembunyikan pengetahuan mengenai pemantauan sejumlah wartawan asing yang memasuki Jalur Gaza dengan alasan pers oleh dinas keamanan Palestina.
“Mereka murni berusaha untuk mencapai tujuan keamanan,” kata Ghusain, menekankan bahwa meskipun begitu, berurusan dengan dinas keamanan adalah sah dan mereka berada di lingkaran pengamatan dan tindak lanjut.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Dia menunjukkan, selama periode agresi beberapa wartawan asing yang terlibat dalam menyampaikan informasi yang serius untuk kepentingan penjajah yang dapat mempengaruhi keamanan rakyat Palestina.
Di sisi lain, Ghusain menegaskan bahwa keputusan mencegah berurusan dengan media Zionis di Jalur Gaza masih berlaku, dan menekankan bahwa keputusan itu berlaku untuk semua jurnalis dan kantor berita serta perusahaan media.
Dia menunjukkan bahwa dinas keamanan telah menangani secara efektif beberapa dari wartawan asing yang melanggar resolusi selama periode terakhir, menekankan bahwa mereka akan dituntut secara hukum pada hari-hari berikutnya.(T/P02/R1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia