Jakarta, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada Ramadhan 1437 H – 2016 meluncurkan kreasi baru program layanan pendistribusian yang dilaksanakan oleh tim khusus yang diberi nama “Pasukan Umar bin Khattab”.
Tim disebar berkelilingi mendatangi mustahik untuk menyalurkan zakat serta bantuan lain seperti makanan dan pengobatan di seputar wilayah Jakarta dan sekitarnya, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setiap hari selama Ramadhan “Pasukan Umar bin Khattab” mensurvei dan menyalurkan bantuan di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan mobil khusus.
Mereka memverifikasi mustahik melalui kerjasama dengan RT/RW setempat. Jika survei dilakukan pagi hari, sore hari bantuan sudah bisa disalurkan. Dalam satu hari “Pasukan Umar bin khattab” dapat mendatangi hingga lima lokasi mustahik.
Program BAZNAS menggunakan icon “Pasukan Umar bin Khattab” diterilhami oleh tindakan mulia amirul mukminin Umar bin Khattab yang sewaktu memimpin pemerintahan Islam selalu rajin berkeliling dan mendatangi rumah orang-orang miskin.
Khalifah bahkan memanggul sendiri karung-karung gandum dari Baitul Maal (perbendaharaan negara) untuk dibagi-bagikan sebagai bantuan jaminan hidup bagi rakyat yang membutuhkan.
Salah satu aktivis zakat di pemerintahan, M. Fuad Nasar kepada Bimas Islam menyampaikan, “Layanan bantuan langsung BAZNAS dengan mendatangi tempat tinggal warga miskin merupakan langkah yang sejak lama kami inginkan dan baru sekarang dapat diwujudkan. Patut diapresiasi! Namun diharapkan hal itu tidak hanya selama bulan Ramadhan, tapi sepanjang waktu selama masih banyak orang miskin yang membutuhkan pertolongan dan bantuan.”
Menurut Fuad yang menjabat Wakil Sekretaris BAZNAS periode 2008 – 2015, intensi gerakan zakat di tanah air sampai saat ini belum sebanding dengan meningkatnya akses warga miskin terhadap dana zakat. Dengan kata lain, akses fakir miskin terhadap dana zakat yang dihimpun oleh berbagai lembaga belum maksimal.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mengakhiri keterangan pers-nya, pemerhati filantropi Islam itu mengemukakan, “Program BAZNAS pusat selama ini banyak menginspirasi dan diadopsi menjadi model bagi BAZNAS di sejumlah daerah.
Selama Ramadhan, Lembaga-lembaga Amil Zakat (LAZ) juga menebar kepedulian terhadap lapisan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Program yang lebih mendekatkan lembaga zakat kepada mustahik harus sustainable, tidak musiman, jangan hanya ramainya di bulan Ramadhan saja.
Selain bingkisan Ramadhan, bantuan lain sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi untuk bisa bertahan di tengah kerasnya kehidupan. Untuk itu amil zakat harus aktif menemukan mustahik yang berhak menerima zakat, tidak hanya menunggu permohonan dengan segala prosedurnya.
Para amil zakat harus siap bekerja di dalam senyap. Belakangan ini yang terjadi tidak hanya darurat narkoba, tapi juga darurat kemiskinan melanda sebagian penduduk.” pungkasnya. (T/R05/R02)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)